Menteri LHK Pantau Karhutla

Jakarta | Jurnal Asia

Meskipun masih dalam suasana libur Lebaran, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar sudah langsung turun ke lapangan memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Selain mengawasi laporan Karhutla setiap hari, saya kemarin memantau penanganan Karhutla dengan melakukan flyover ke beberapa daerah,” kata Siti Nurbaya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/6).

Pemantauan lewat udara yang dilakukan pada akhir pekan atau hari kedua Idul Fitri tersebut meliputi beberapa titik rawan karhutla di wilayah Sumatra. Menteri LHK pun mengucapkan terima kasih atas dedikasi anggota Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan jajaran terkait lainnya yang bahu-membahu tanpa kenal lelah mengatasi Karhutla di musim kemarau seperti saat ini.

“Meski masih dalam suasana libur lebaran, namun tim lapangan ini tetap bekerja keras menjaga Indonesia bebas bencana asap. Saya sangat berterima kasih pada mereka,” katanya. Dalam beberapa hari ini, kata Siti Nurbaya, Daops Manggala Agni intensif melakukan pemadaman Karhutla di Aceh Selatan dibantu Manggala Agni Daops Sibolangit. “Alhamdulillah, titik api sudah mati. Karhutla di Ketapang, Kalimantan Barat, juga berhasil diatasi. Namun begitu, Daops Manggala Agni tetap saya minta waspada,” katanya.

Siti Nurbaya menuturkan, tim udara sudah standby di beberapa provinsi rawan karhutla, khususnya di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Per 16 Juni 2018, sudah ada 17 unit helikopter water boombing siaga di empat provinsi yang telah menetapkan status darurat. Helikopter yang sudah siaga merupakan unit dari KLHK, BNPB, TNI AU, dan pihak swasta lainnya.

Adapun water boombing yang telah dilakukan sebanyak 6.874.400 liter air, di antaranya di Riau dan Sumatra Selatan.

Kegiatan hujan buatan atau TMC juga telah dilakukan sejak 16 Mei sampai 9 Juni 2018 dengan total garam yang dijatuhkan sebanyak 32 ton di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan.

Hingga 15 Juni 2018, tidak terdeteksi asap lintas batas. Sementara pada 16 Juni 2018 tidak terdeteksi adanya asap karhutla, sedangkan untuk kualitas udara dalam kategori baik hingga sedang. (rep-van)

Close Ads X
Close Ads X