Malaysia Puja Puji Penerapan Biodiesel RI

Jakarta | Jurnal Asia

Indonesia akan meningkatkan pe­man­­faatan biodiesel, dari yang tadinya 20%, kemudian akan ditingkatkan menjadi 30% atau B30.

Mengenai rencana peningkatan kua­litas bahan bakar tersebut Men­teri Perdagangan dan Industri Inter­nasional Malaysia Ignatius Darell me­muji kemampuan Indonesia untuk meng­gunakan bahan bakar biodisel B20.

“Baru tadi saya dengar dari Pak Menteri Enggar dia cakap bahwa Indonesia akan melaksanakan B20. So ini bukan senang dan diterima begitu saja, tapi mereka siap untuk menghadapi jabaran dari society dari pada konsumen. So kita juga bila menunjukkan cadangan IVE ini seperti mobil ini ada banyak jabaran dari pada industri palm oil, sawit dari pada industri LNG must have to very valuable, exceptable and working future. It’s early stages,” kata dia dalam sebuah wawancara khusus, Jumat, (10/8) di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Ia menjelaskan jika nantinya ada berbagai perkembangan di sektor industri diharapkan kolaborasi yang dilakukan saat ini akan terus terjalin.

“Indonesia dan Malaysia sangat dekat, jadi kita harus memastikan kolaborasi ini akan terus berlanjut. Pemikiran baru tentang masa depan untuk new future new thinking we will achieve in 5 years. I like to see achievement in 3 years to 4 years. It will be very sad thing if we still talking the same thing what we talk before this, there has to be results,” kata dia.

Meski Indonesia saat ini tengah menuju pemilihan presiden baru ia harap segala kerja sama bilateral akan bisa berjalan sesuai kesepakatan.

“Saya percaya setelah April tahun depan mungkin akan ganti presiden kita nggak tau, tapi siapapun presidennya harus melanjutkan hubungan kerja sama Indonesia-Malaysia seperti saat ini,” katanya.

Sebagai informasi, Malaysia saat ini tengah memiliki parlemen baru. Isinya merupakan menteri- menteri muda yang cukup kredibel. Salah satu bentuk pendekatan kerjasama yang dilakukan Malaysia setelah memiliki anggota dan struktur baru dalam pemerintahan saat ini yaitu dengan adanya rencana membuat Mobil Asean, bersama Indonesia.

Hal tersebut terjadi beberapa hari lalu, Pemerintah Indonesia dan Malaysia bekerjasama untuk membuat mobil Asean.

Mobil ASEAN adalah kendaraan yang kom­ponen-komponen produksinya berasal dari negara-negara ASEAN.

Melihat populasi manusia di Asean sudah mencapai 600 juta orang dengan pangsa pasar untuk penjualan mobil yaitu empat juta setiap tahunnya. Dari alasan tersebut, Indonesia bekerjasama dengan Malaysia untuk membangun mobil yang akan dipasarkan di kawasan Asia.

Dengan adanya kerja sama ini, Malaysia dan Indonesia bisa saling mentransfer teknologi sampai transfer bisnis. (dc-van)

Close Ads X
Close Ads X