KKP Bangun Gudang Garam di Karawang

Karawang – Kementerian Perikanan dan Kelautan segera membangun Gudang Garam Nasional (GGN) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Selain bisa menjaga stabilitas harga garam, gudang tersebut diharapkan bisa melindungi petani garam dari tengkulak.

“Petani garam bisa menyimpan hasil produksi di GGN. Dengan adanya gudang ini, petani garam jadi punya opsi lain, sehingga tidak melulu menjual garam ke tengkulak,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Perikanan Karawang Abuh Bukhori melalui sambungan telepon, Selasa (24/4).

Abuh mengungkapkan GGN dibangun supaya tidak terjadi lagi krisis garam seperti beberapa waktu lalu. “Saat produksi garam langka, stok bisa terjaga karena gudang masih menyimpan hasil panen sebelumnya,” kata dia.

“Sehingga kelangkaan garam bisa dicegah dan harga garam bisa terus stabil,” Abuh menambahkan.

Adapun para petani garam, bisa mendapat sejumlah keuntungan dibanding bertransaksi dengan tengkulak. Petani garan yang bermitra, kata Abuh bakal mendapat harga yang layak.

GGN bakal membayar sebanyak 70 persen kepada petani yang bermitra, adapun 30 persen sisanya, kata Abuh bakal dibayarkan kemudian.

“GGN sudah kerjasama dengan Bank BRI, kemudian akan membayar 70 persen kepada petani garam. Kemudian ketika harga kembali tinggi, maka stok akan dijual dan petambak menerima 30 persen keuntungan sisanya, “ kata dia.

Gudang tersebut bakal dibangun di lahan seluas 1.200 meter persegi. Lokasinya di Kampung Krasak, DesaTegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan. “Dibangun di atas tanah milik Pemda Karawang,” kata Abuh.

Kementerian Perikanan dan Kelautan juga bakal menyediakan sejumlah fasilitas penunjang di gudang tersebut. Abuh membeberkan, GGN di pesisir utara Karawang itu bakal dilengkapi laboratorium untuk mengukur kadar garam, jembatan timbang, CCTV online yang terhubung langsung dengan kementerian serta kompresor.

“Gudangnya bisa memuat ribuan ton garam. Ukurannya lumayan besar sekitar 20X30 meter,” kata dia.

Potensi garam di Karawang saat ini sudah meningkat. Melalui teknologi geoisolator, produksi garam di Karawang mencapai 2.000 ton per tahun dari luas produksi 100 hektar tambak garam.

Dengan adanya GGN, stok garam di Karawang bisa terjaga jika banyak petani di Karawang yang bermitra. “Jika ada gudang, kita bisa menjaga stok. Ketika garam langka, stok garam dari gudang dikeluarkan,” kata dia.

Saat ini harga garam di Karawang mencapai Rp 2.700 perkilogram dari sebelumnya Rp 3.000 perkilogram. “Yang terpenting adalah tetap menstabilkan harga yang tidak merugikan bagi petani, “ pungkasnya.

(dc-van)

Close Ads X
Close Ads X