Khofifah Segera Deklarasi Pencalonan Pilgub Jatim 2018

Jakarta – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, deklarasi pencalonannya di ajang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 akan dilakukan waktu dekat.

“As soon as possible,” ujar Kho­fifah sambil tersenyum di Kom­pleks Istana Bogor, Rabu (18/10).

Khofifah mengatakan, saat ini dirinya belum bisa memberikan waktu pasti sebab masih ber­koordinasi dengan partai politik dan pihak lainnya.

Khofifah, bagaimanapun, tak punya banyak waktu untuk segera mendeklarasikan pencalonannya. Pendaftaran calon kepala daerah Jawa Timur dan 170 daerah lainnya akan dimulai Januari 2018.

Khofifah saat ini telah me­ngantongi dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Golkar.

Dukungan kedua partai ini masih belum memenuhi batas (20) kursi DPRD pencalonan. Di Jawa Timur, Golkar memiliki 11 kursi dan Nasdem empat kursi.

Sementara itu, dua partai pe­nguasa Jawa Timur, Partai Ke­bangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan, telah menyatakan dukungan kepada Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Azwar Anas.

Khofifah tak berkomentar ba­nyak mengenai itu dan ke­mungkinan akan bersaing de­ngan mereka. Ia hanya me­ngatakan telah mengenal Gus Ipul dan Azwar Anas sejak lama.

“Bagus. Dua-duanya kawan saya. Saya sangat menghormati seluruh peluang. Sama lah,” tuturnya.

Golkar Cari Pendamping
Partai Golkar sementara itu membuka peluang memasangkan Khofifah dengan Bupati Trenggalek Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018.

“Mungkin Emil saya kira cukup punya peluang untuk dipasangkan dengan Khofifah,” kata Ketua DPP Partai Golkar Yahya Zaini di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (18/10).

Nama Emil muncul dari simulasi yang dilakukan tim Khofifah untuk melihat potensi calon dari kawasan Mataraman. Kawasan ini meliputi Tulungagung hingga Banyuwangi yang terdiri dari kelompok pemilih abangan atau nasionalis.

Selain Emil, tim Khofifah yang dipimpin Salahudin Wahid alias Gus Sholah ini juga memunculkan nama mantan Bupati Ngawi Harsono dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni.

“Nah ini saya kira beberapa nama yang digodok kira-kira gitu oleh tim Bu Khofifah dan Partai Golkar akan memberikan penilaian siapa yang layak disandingkan dengan Bu Khofifah,” katanya.

Meski mengunggulkan Emil sebagai pendamping Khofifah, Yahya mengatakan partainya belum menjalin komunikasi secara pribadi dengan Bupati Trenggalek tersebut.

Yahya menambahkan, Golkar tidak menyiapkan kadernya untuk mendampingi Khofifah lantaran salah satu tokohnya yaitu Bupati Gresik, memiliki kesamaan pemilih dengan Khofifah.

“Dalam konteks konstelasi politik Jawa Timur, tidak terlalu ideal jika dipasangkan dengan Bu Khofifah, karena daerahnya sama-sama mewakili tapal kuda,” ujarnya. (cnn)

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X