Kepala Bappenas Temui Mendag Australia

Jakarta – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam la­watannya ke Sydney bertemu de­ngan Minister for Trade and Indus­try and the Minister for Regional Water, New South Wales, Australia Niall Blair.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua menteri membahas isu kerja sama yang selama ini sudah dilakukan seperti di bidang perdagangan, pertanian, financial technology, pendidikan, dan secara spesifik kerja sama infrastruktur.

Pada kesempatan tersebut, Blair menyampaikan tentang ba­nyaknya kegiatan ‘asset recycling’ di Australia untuk membangun jalan, terowongan, transmisi listrik, dan yang saat ini sedang dikerjakan adalah pembangunan bandara.

“Skema ‘asset recycling’ ini sama seperti yang ditawarkan Indonesia sebagai skema Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran Peme­rintah (PINA),” ujar Bambang dalam pernyataan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut Bambang me­nuturkan, skema PINA di New South Wales bahkan dilakukan dalam kondisi anggaran negara tersebut mengalami surplus 4,5 miliar dolar Australia.

Hal tersebut menggarisbawahi arti penting skema pembiayaan in­frastruktur dalam ekspansi infrastruktur yang sedapat mungkin menarik pihak swasta.

Kunci keberhasilan dari upaya tersebut, adalah kejelasan peman­faatan hasil PINA atau asset recycling dalam ekspansi proyek infrastruktur.

Pemerintah Indonesia sen­diri, menurut Bambang, terus mendorong partisipasi swasta untuk mengembangkan infrastruktur di Tanah Air. Keberadaan infrastruktur sangat vital untuk mendorong konektivitas, memajukan pem­bangunan perkotaan-pedesaan, mene­kan ketimpangan dan menjadi prasyarat agar Indonesia terhindar dari middle income trap country.

Adapun kebutuhan dana untuk membangun infrastruktur mencapai Rp4.796 triliun hingga 2019, yang dikontribusi oleh dana APBN/APBD senilai Rp1.978 triliun, BUMN Rp1.066 triliun dan partisipasi swasta sebesar Rp1.751 triliun.

“Di berbagai negara seperti Inggris, Thailand, Portugal, dan Brasil, mampu mendorong investasi swasta di infrastruktur melalui skema PPP hingga 40 persen dari total kebutuhan pembiayaan pembangunan in­frastruktur di negara-negara tersebut. Ini yang terus didorong oleh Pemerintah,” kata Bambang.

Selama berada di Australia, Bambang juga memimpin langsung delegasi tingkat tinggi Indonesia dalam rangka mempromosikan potensi investasi di bidang infrastruktur dan pariwisata, di berbagai kota besar di Australia, yakni Perth, Canberra, Sydney, Brisbane, dan Melbourne, sejak 18-23 Juni 2017. Program Tour of Australia ini digelar bekerjasama dengan Australia-Indonesia Business Council (AIBC).

Program promosi investasi ini mendapat sambutan positif dari sedikitnya 150 pengusaha ternama Australia dari berbagai sektor, mulai infrastruktur, manufaktur, jasa, dan sebagainya. Turut hadir dalam delegasi Indonesia adalah Duta Besar RI untuk Australia Y Kristiarto S Legowo, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata, Deputi Bidang Promosi BKPM Himawan Hariyoga, dan CEO PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Salusra Satria.

“Promosi investasi ke Australlia ini bertujuan menarik minat investor dari Australia ke Indonesia, khu­susnya di sektor infrastruktur dan pariwisata sebagai bagian dari prioritas Pemerintah Indonesia saat ini serta merupakan wujud dari tindak lanjut kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Australia dan ha­sil pembicaraan bilateral dengan Per­dana Menteri Australia Malcolm Turn­­bull, di Sydney, pada tanggal 26 Februari 2017 lalu,” ujar Bambang. (ant)

Close Ads X
Close Ads X