Harga Bahan Pokok di Ibu Kota Masih Stabil

Pemudik mendapatkan layanan kesehatan gratis di Stasiun Kereta Api (KA) Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/6). PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun bekerja sama dengan PT Jasa Raharja menggelar layanan kesehatan gratis bagi calon penumpang, penumpang turun, pengantar, penjemput maupun petugas posko angkutan lebaran. ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww/18.

Jakarta | Jurnal Asia

Harga kebutuhan bahan pangan relatif stabil sepanjang Ramadan, Lebaran, hingga usai Lebaran tahun ini. Hingga H+4 Lebaran, beberapa komoditas terpantau mulai terjadi penurunan harga.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Riwantoro mengatakan, berdasarkan pantauan petugas di pasar-pasar tradisional wilayah DKI Jakarta dari hari ke hari, stabilitas harga masih terjaga usai Lebaran.

“Kami simpulkan hingga H+4 Lebaran harga bahan pangan, terutama pada pasar-pasar di Ibu Kota, terpantau stabil,” kata Riwantoro, di Jakarta, Selasa (19/6).

Dia menjelaskan, stabilitas harga ini relatif terjaga karena stok di level petani dan produsen juga aman. Apalagi, usai Lebaran ini pasokan pangan dari produsen sudah mulai lancar memenuhi kebutuhan di Jakarta.
Petani dan pedagang sudah aktif. Artinya, pasokan pangan pokok sudah mulai bertambah, tentunya harga bergerak normal,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan harga bahan pangan pada sejumlah pasar tradisional di lima wilayah Provinsi DKI Jakarta hingga 18 Juni 2018, harga sejumlah bahan pangan stabil. Misalnya, beras dari beberapa jenis, macam-macam cabai, bawang merah, ayam potong ras, dan telur ayam ras. Beras premium di pasar Metro Atom, Jembatan Lima, Lenteng Agung, dan Kalibaru dijual dengan harga Rp 10.739 sampai Rp 11.772 per kilogram. Pada pasar-pasar lainnya pun harga terpantau turun dan stabil.

“Tak hanya itu, telur ayam ras juga masih stabil Rp 24 ribu per kilogram. Ayam broiler atau ras rata-rata Rp 37 ribu per kilogram. Ini masih stabil,” ujar Riwantoro.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan Yasid Taufik mengungkapkan, dari hasil pantauan, harga cabai rawit merah di Pasar Grogol, Pal Meriam, Cijantung, Gondangdia, Pesanggrahan, Tebet Barat, dan Pasar Rumput rata-rata dijual dengan harga Rp 40 ribu per kg. Bahkan, di Pasar Senen Bok III-VI turun Rp 5.000 per kg dan stabil di pasar lainnya. Di pasar ini juga bawang merah terpantau stabil, berkisar Rp 28 ribu hingga Rp 35 ribu per kg.

“Bawang putih Rp 33.162 per kilogram,” kata Yasid.

Secara rinci, penurunan harga terjadi pada sejumlah bahan pangan, seperti beras IR III (IR 64) menjadi rata-rata Rp 9.428 per kg. Beras Muncul I rata-rata Rp 12.289 per kg, beras IR 42/Pera turun rata-rata menjadi Rp 12.212 per kg, dan Tepung terigu turun menjadi Rp 7.662 per kg.

Daging sapi has (paha belakang) turun Rp 641 per kg menjadi rata-rata Rp 127.307 per kg. Daging sapi murni (semur) dijual Rp 121.410 per kg atau turun Rp 1.089 per kg.

Adapun komoditas yang tidak mengalami pergerakan harga atau stabil antara lain, beras setra I/premium tetap di harga Rp 12.489 per kg dan gula pasir di harga Rp 12.976 per kg. (rep-van)

Close Ads X
Close Ads X