Enam Film Indonesia Ikuti Festival Internasional Busan

Jakarta – Enam film Indonesia mengikuti festival film terbesar Asia, yakni “Busan International Film Festival” (BIFF) ke-21, yang berlangsung di Busan, Korea Selatan pada 8-14 Oktober 2016.

Keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Seoul yang diterima di Jakarta, Selasa (11/10), menyebutkan partisipasi sineas Indonesia di BIFF tersebut didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan mengusung nama “Indonesian Cinema”.

Enam film Indonesia tersebut adalah “Nyai”, “Istirahatlah Kata-Kata” (Solo, Solitude), “Three Sassy Sister” (Tiga Dara), dan “Athirah”, serta dua film pendek berjudul “Memoria” dan “On The Origin Of Fear”.

Selama tujuh hari, enam film tersebut diputar di bioskop-bioskop ternama di wilayah Haeundae dan pusat kota Busan, seperti CGV, Lotte Cinema, dan Megabox. Guna meningkatkan kesempatan para pembuat film Indonesia ber­­interaksi dengan calon-calon in­vestor, Bekraf juga mengadakan acara membangun jaringan bertajuk “Indonesian Night” pada Senin malam (10/10) di Hotel Park Hyatt di Busan.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain sutradara Nia Dinata, Joko Anwar, Yosep Anggi Noen dan Bayu Prihantoro. “Melalui dukungan Bekraf, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat berkembang dan menembus pangsa pasar luar negeri,” demikian Ricky Pesik, Wakil Kepala Bekraf membuka kegiatan itu. Selain itu, Bekraf juga membantu pengadaan gerai promosi film Indonesia di BIFF.

BIFF merupakan festival paling bergengsi di seluruh Asia yang diada­kan sejak tahun 1998. Sementara itu, Direktur Pemasaran Internasional Bekraf, Boni Pudjianto mengatakan promosi karya para sienas muda Indonesia melalui Asian Film Market (AFM) atau Pasar Film Asia merupakan bagian penting dari festival. Lewat AFM banyak sutradara film yang kemudian memperoleh pen­danaan dari para investor. (ant)

Close Ads X
Close Ads X