600 Pemuda Ikuti Seminar Nasional Kepemudaan di Blitar

Blitar – Sebanyak 600 pemuda mengikuti seminar Nasional kepemudaan di Kampung Coklat, Kademangan Kabupaten Blitar. Mereka terdiri dari 72 tim inti Kirab Pemuda Nusantara 2017 dan berbagai kalangan pelajar dan mahasiswa.

Seminar dengan tema peran pemuda dalam pembangunan bangsa ini menghadirkan tiga nara sumber. Mereka adalah mantan Panglima TNI Laksamana TNI Purnawirawan Agus Suhartono, Staf Khusus Kemenpora Anggia Ermarini dan Diaspora Indonesia Livi Zheng.

Agus Suhartono dalam paparannya menjelaskan, dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan, generasi muda memiliki peran sentral sebagai agen perubahan dan inovator. Peran itu dapat berhasil menjadikan Indonesia maju dan besar bila persatuan dan kesatuan terjaga dan tidak terpecah belah.

“Persatuan dan kesatuan dapat dipertahankan jika semua elemen bangsa memahami geografi NKRI secara utuh sebagai negara kepulauan. Dengan memahami geografi NKRI secara utuh, dapat diidentifikasi peluang dan tantangan. Serta akan tumbuh kesadaran geografi pada pribadi-pribadi bangsa Indonesia,” kata Agus yang asli Blitar ini.

Menurut Agus, makin tinggi kesadaran geografi, makin kental pula wawasan kebangsaan. Sehingga dalam memecahkan masalah bangsa atau dalam menyusun kebijakan, dapat lebih komprehensif.

Sementara, Staf Khusus Kemenpora Anggia Ermarini mengatakan, saat ini adalah zamannya pemuda menunjukkan eksistensi dirinya.

“Pemuda adalah agen perubahan dalam kontrol sosial. Ciri pemuda jaman now itu adalah eksis. Yang gak penting-penting jadi penting. Pemuda itu kreatif, unlimited , kritis tapi yang membangun. Ini adalah modal penting bagi pembangunan bangsa Indonesia. Jangan sampai terlena dengan potensi yang ada, manfaatkanlah dengan benar,” kata Anggia.

Proyeksi data single year BPS tahun 2016, lanjutnya, mencatat 27 % penduduk Indonesia adalah pemuda. Kapasitas dan kualitas pemuda dapat menjadi penentu masa depan bangsa.

“Pemuda yang menjadi penentu bangsa adalah pemuda yang bermanfaat bagi masyarakat. Berinovasilah bagi kalian sendiri dan bagi orang lain, itu baru pemuda milenial namanya,” ucap Anggia

Peserta seminar antusias mendengarkan pemaparan para nara sumber. Diantaranya Ano Wibowo ( 22) jurusan Pendidikan agama Islam STIT Al Muslihun, Tlogo, Kabupaten Blitar.

“Materinya sangat membangun mindset pemuda. Saya mengagumi pemaparan terkait Pancasila, seperti yang disampaikan Ibu Anggia bahwa jangan ragukan lagi Pancasila. Pancasila itu sudah lengkap mulai dari sisi religiusnya, kemasyarakatan dan kemanusiaannya,” kata Ado.

(dc)

Close Ads X
Close Ads X