Medan | Jurnal Asia
Berkiprah selama 28 tahun, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa. Berawal dengan nama Balai Pendidikan Latihan Pariwisata (BPLP) beralih menjadi Akademi Pariwisata Medan dan saat ini menjadi Politeknik Pariwisata Medan.
Direktur Poltekpar Medan, Anwari Masatip mengatakan, tepat 1 November 2019 Poltekpar memasuki 28 tahun. Perayaan dies natalis dirayakan dengan sederhana dan rasa syukur sebab hingga sekarang masih menghasilkan sumber daya manusia yang siap pakai.
“Momen sederhana ini merupakan sebuah hal yang mahal dan 28 tahun bukanlah perjalanan yang pendek, dalam perjalanan ini telah banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi. Hal ini akan menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi kami,” katanya.
Ia menambahkan, tugas dan fungsi utama adalah melayani mahasiswa. Dan rasa cinta terhadap kampus akan dibuktikan dengan melengkapi fasilitas kampus, perbaikan kurikulum serta peningkatan sumber daya manusia pengajar.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri mengungkapkan, selama 28 tahun Poltekpar Medan telah mencetak banyak alumni yang telah berkiprah dalam bidang pariwisata baik secara nasional maupun internasional serta menduduki jabatan dan berkontribusi kepada negeri Indonesia.
Poltekpar Medan telah memberi banyak sumbangsih dari para Civitas Akademika, mahasiswa serta alumni dalam bidang pariwisata. Bangsa ini membutuhkan lebih banyak lulusan yang baru dan siap pakai untuk melanjutkan kontribusi demi kemanjuan Bangsa Indonesia.
“Saya berharap Poltekpar Medan semakin maju dan selalu berkomitmen untuk bersama-sama membangun pariwisata Indonesia,” ucapnya.
Kegiatan dies natalis ke-28 dirangkai dengan donor darah yang berhadiah mengumpulkan 58 kantong darah. Kemudian, bakti sosial dengan menyalurkan dana kepada korban kebakaran di Jalan Sentosa Lama Medan dan lainnya.(nty)