Gua Berisi Jejak Naskah Laut Mati Kembali Ditemukan

Tim arkeolog dari Hebrew University of Jerusalem telah menemukan dan melakukan penggalian di gua yang berisi jejak Naskah Laut Mati di Wadi Qumran, sebelah barat laut pantai Laut Mati. Sebelumnya, diyakini hanya ada 11 gua yang berisi Naskah Laut Mati ataupun jejaknya. Dengan penemuan ini, jumlah gua tersebut bertambah menjadi 12.

Naskah Laut Mati adalah sebutan untuk manuskrip Yahudi kuno yang ditemukan di gua-gua Qumran, tak jauh dari Laut Mati. Kebanyakan naskah tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani, beberapa dalam bahasa Aramaik, dan sedikit dalam bahasa Yunani.

Dengan dukungan Israel Antiquities Authority, tim arkeolog Hebrew University of Jerusalem melakukan penggalian di gua tersebut. Meski para arkeolog tidak menemukan Naskah Laut Mati yang sebenarnya di gua ke-12, penggalian memberikan bukti-bukti bahwa pada suatu masa, gua ini pernah berisi Naskah Laut Mati.

Bukti-bukti tersebut berupa sejumlah besar guci dari periode Bait Suci Kedua yang ditemukan tersembunyi di ceruk-ceruk sepanjang dinding gua. Guci-guci tersebut dalam kondisi pecah berantakan, dan isinya telah raib.

Peneliti juga menemukan kain pembungkus gulungan naskah, beserta tali pengikatnya. Selain itu, ditemukan pula sepasang kepala beliung besi dari tahun 1950-an, yang menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah dijarah.

“Meskipun pada akhirnya kami tidak menemukan gulungan naskah asli, tetapi kami menemukan perkamen yang belum selesai ditulisi tergulung di dalam guci. Penemuan ini memberi indikasi kuat bahwa sebelumnya gua ini berisi gulungan naskah yang kini telah hilang akibat dicuri,” kata Dr. Oren Gutfeld, arkeolog di Hebrew University of Jerusalem.

Seperti halnya Gua ke-8 yang ditemukan hanya berisi guci wadah gulungan dan tanpa naskah yang sesungguhnya, gua baru ini diberi huruf Q sebelum angkanya, menjadi Gua Q12. Huruf Q (Qumran) sebelum angka menandakan bahwa tak ada gulungan naskah yang ditemukan di dalam gua tersebut.

Direktur Jenderal IAA, Israel Hasson, mengatakan bahwa penemuan gua baru ini menegaskan fakta bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. “Kami berlomba melawan waktu,” pungkasnya.
(ngc)

Close Ads X
Close Ads X