Tidur Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

PENELITIAN yang dilakukan peneliti Mayo Clinic dan dipublikasikan dalam jurnal JAMA Neurology menyebutkan bahwa hipersomnia atau tidur berlebihan pada lansia menandakan adanya penumpukan plak pada otak yang dapat meningkatkan risiko penyakit demensia.

Dilansir dari Health News, tidur siang yang berlebihan berhubungan dengan penurunan kognitif lansia, di mana merupakan tanda penyakit alzheimer’s. Peneliti melibatkan 283 peserta yang terdaftar di Mayo Clinic Study of Aging, studi berbasos populasi yang sama di Olmsted County, Minnesota.

Responden dalam penelitian ini rata-rata berusia 70 tahun dan mengidap demensia. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 63 dari 283 responden kerap tidur berlebihan saat siang hari. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya penumpukan plak pada lansia yang tak memiliki demensia.

“Penemuan studi ini menunjukkan bahwa mereka yang sering tidur siang berlebihan lebih rentan pada perubahan patologis terkait dengan penyakit Alzheimer’s,” ungkap penelitian tersebut.

Namun hal ini bukanlah kelainan. Hipersomnia umumnya disebabkan berbagai hal, mulai kebiasaan tidur yang buruk, gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea, efek samping dari obat tertentu hingga kondisi medis lainnya. National Sleep Foundation menyatakan 20% dari populasi dunia mengalami hipersomnia.

Orang dengan hipersomnia biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti merasa mengantuk, lesu sepanjang hari, lelah, kurang energi, mudah marah, cemas, nafsu makan berkurang, lama berpikir dan berbicara, susah mengingat hingga gelisah. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

(oz-van)

Close Ads X
Close Ads X