Motor Listrik Gesits Siap Mengaspal November 2018

Sejumlah tim peneliti Mobil Listrik Nasional (Molina) merakit sepeda motor listrik GESITS di gedung Teaching Industry Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/12). Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Unggulan IPTEK-Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) serta melibatkan lulusan SD, SMP dan SMA serta SMK untuk menjadi mekanik menciptkan GESITS atau singkatan dari Garansindo Electric Scooter. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc/17.

Bogor | Jurnal Asia

Motor listrik karya anak bangsa Gesits digadang-gadang akan mulai mengaspal pada November 2018. Saat ini motor karya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini sudah masuk proses produksi massal oleh PT Wijaya Karya (WIKA)

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengapresiasi PT WIKA yang memulai produksi massal terhadap hasil inovasi karya anak bangsa ini. “Untuk itu kami (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi) akan berkomunikasi dan bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral,” katanya di sela-sela kunjungan ke lokasi pabrik PT Wika, Narogong, Cileungsi, Bogor.

Nasir mengatakan, kendaraan listrik mulai dilirik di sejumlah negara. Selain tidak lagi memakai bahan bakar fosil, kendaraan ini juga ramah lingkungan karena tanpa emisi. Di Inggris dan Prancis bahkan berkomitmen di tahun 2040 sudah tidak ada lagi kendaraan yang berbahan bakar fosil.

Ditargetkan pada September 2018, motor listrik akan soft launching dan dikenalkan kepada publik. Ia pun memastikan kendaraan listrik ini sangat kompetitif, berkualitas dari sisi teknologi dan harga.

“Tingkat kandungan komponen motor listrik ini bahkan mencapai 89 persen. Diperkirakan dalam jangka waktu depan tingkat kandungan lokalnya bisa 100 persen,” ucapnya. Nasir menyebut, jika motor ini mengaspal pada November 2018 mendatang, maka kendaraan listrik ini merupakan motor atau kendaraan pertama buatan anak Indonesia. Ini berarti Indonesia mengalami lompatan pertama dalam teknologi yang mumpuni.

Sebelumnya, motor Gesits ini akan dilaunching pada Agustus, namun karena ada sedikit penyempurnaan maka target tersebut mundur ke September. Menristekdikti pun berharap, Presiden Joko Widodo bisa meluncurkan motor listrik ini.

Selama periode ke November produksi massal, sinergi ke Kementerian Perindustrian dilakukan untuk hal produk, ESDM terkait energi baru terbarukan dan Kemhub terkait izin penggunaan dan operasional di jalan.

“Tugas Kemristekdikti di riset atau hulunya dan industri di hilirnya untuk produksi massalnya,” ujarnya.

Saat ini Gesits masuk dalam proses perakitan untuk produksi massal. Motor ini mengandalkan baterai litium yang sudah bisa dipasok dari dalam negeri dengan bantuan Pertamina. Pengisian baterai dilakukan selama tiga jam. Sementara itu, untuk pengisian ulang baterai, diharapkan di SPBU bisa menyediakan fasilitas penukaran baterai sehingga pengguna bisa langsung mengganti baterai. Konsep ini layaknya pembelian tabung gas elpiji. Dari sisi harga bahan bakar pun, jika motor konvensional satu hari membutuhkan Rp 40.000 untuk pembelian bahan bakarnya maka motor listrik hanya sekitar Rp 20.000.

Direktur Utama WIKA Industri Manufaktur Muhammad Samyarto mengatakan, saat ini Gesits dalam tahap produksi massal. Dalam tahapan ini pun pihaknya akan menangkap kebutuhan dan keinginan pasar sehingga banyak konsumen tertarik memiliki Gesits.

“Kita sudah menginjak fase produksi dan memastikan apa yang kita produksi stabil,” ucapnya. Menurutnya, PT WIKA saat ini pertahunnya mampu memproduksi sekitar 50.000 motor listrik per tahun. Hingga kini 89 persen komponen lokal dan hanya 11 persen impor. (bs/put)

Close Ads X
Close Ads X