Peran Swasta pada Tahura

Bandung| Jurnal Asia
PT Jasa Sarana menyumbangkan 1.000 bibit tanaman yang akan ditanam secara menyebar oleh Balai Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda Bandung di taman hutan rakyat tersebut.
“Sumbangan seribu bibit tanaman itu merupakan sumbangan dari PT Jasa Sarana sebagai bentuk CSR mereka,” kata Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Djuanda Imam Santoso, di Bandung, Rabu (19/8).

Pihaknya mengaku terbantu dengan bantuan bibit dari Jasa Sarana ini karena menambah keanekaragaman hayati di Tahura. “Karena saat ini tanaman di Tahura banyak diisi pinus-pinus tua dan kaliandra. Jadi bisa menggantikan tanaman itu,” ujarnya.

Menurut dia, seribu bibit tanaman tersebut dibagi beberapa kategori yaitu tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan hewan li, tanaman pengikat air yang berfungsi menjaga sumber air di hulu, serta tanaman yang mengikat zat karbon untuk menjaga kualitas udara. Kemudian ada tanaman yang buahnya bisa menjadi sumber makanan hewan adalah campolai. “Jadi buahnya bisa dimakan oleh monyet-monyet liar yang tersebar di Tahura,” ujar Imam.

Menurut dia, tanaman pengikat air yang ada ialah beringin serta pasang. Sementara, tanaman untuk pengikat zat karbon adalah mahoni. “Seluruhnya akan ditanam menyebar di beberapa titik. Termasuk di lahan baru Tahura yang akan kami beli dari masyarakat. Luasnya sekitar dua hektare di daerah Sekejolang,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Jasa Sarana Kaslan pemberian 1000 bibit pohon ke Tahura merupakan rangkaian dari kegiatan CSR pihaknya. Dia menjelaskan pada Selasa (18/8) pihaknya dengan tema “lintas lingkungan” sebanyak 150 peserta yang terdiri dari karyawan holding dan anak-anak perusahaan berjalan dari Tahura Djuanda sampai Maribaya. “Sebelum Pelaksanaan kegiatan Jalan Sehat-Lintas Lingkungan, Perseroan melakukan kegiatan CSR dengan memberikan 1000 bibit pohon kepada Manajemen Tahura,” katanya.

Ia mengatakan CSR Perseroan masih mengarah pada empat fokus program yakni pendidikan, sosial-keagamaan, kesehatan-lingkungan dan ekonomi-infrastruktur. “Dan ketika kita semua perlu bermanfaat untuk lingkungan. Ketika kita menanam pohon sekarang, maka akan bermanfaat kemudian untuk generasi-generasi berikutnya,” kata dia. (ant)

Close Ads X
Close Ads X