Tragedi Hercules C-130 | 113 Penumpang Terbakar

foto UTAMA

imam 3

imam 5

IMG_1305
Medan | Jurnal Asia
Di pertengahan Ramadhan, warga Medan dan keluarga besar TNI-AU berduka. Betapa tidak, pesawat Hercules C-130 bernomor A-1310 yang mengangkut logistik untuk keperluan militer, berikut ratusan penumpang dan pilot terhempas mencium bumi di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan. Nahas tersebut terjadi pasca dua menit angkutan udara itu take-off (berangkat) dari Lapangan Terbang Soewondo, menuju Tanjung Pinang, Selasa (30/6) siang sekira pukul 11.30 WIB.

Menurut keterangan dihimpun Jur­nal Asia langsung dari lo­ka­si kejadian, bahwa seluruh pe­numpang yang berjumlah 113 orang dipastikan tewas. Demikian ungkap Kepala Staff Angkatan Udara (KASAU) TNI AU, Marsekal Jenderal Agus Supriyatna.

“Pesawat berangkat pukul 06.00 WIB, (Selasa) dari Halim Per­dana Kusuma, menuju Pekan Baru, Dumai, dan kemudian ke Medan. Dari Medan (Lanud Soe­wondo) pesawat kemudian take off menuju Tanjung Pinang,” ungkap Jenderal Agus Supriyatna di­dampingi Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho di TKP. Saat tengah dalam perjalanan menuju Tanjung Pinang, pilot pesawat mengalami masalah dan meminta untuk kembali ke pangkalan.

“Hasil analisa dan evaluasi kita, dan bukti yang ada, kita baru tahu pilot meminta kembali ke pangkalan “return to the bus”. Hal ini menandakan bahwa pilot mem­beritahu ada sesuatu yang rusak,” tambah Agus.

Namun nahasnya, pesawat yang terbang hanya berketinggian 40 me­ter dari daratan menabrak sa­lah satu tower milik Joy FM, ber­ada di atas rumah salah sa­tu warga Jamin Ginting. Usai meng­hantam tower tersebut hing­ga patah, pesawat hilang ken­dali lantas oleng dengan posisi terbalik. Di situlah pesawat tiba-tiba mendarat dan menabrak dua ruko Perumahan Royal Gardenia, selanjutnya ambruk di Oukup BS.

Bunyi ledakan cukup keras pun terdengar, serta dalam hitungan detik body Hercules langsung terbakar. Kejadian ini dipastikan me­newaskan penumpang ter­ma­suk awak pesawat yang me­rupakan anggota TNI. “Jumlah penumpang 101, awak pesawat 12 orang, jumlah to­­tal ada 113 orang, seluruhnya ti­­dak ada yang selamat,” kata Agus.

Petugas TNI, Polri, Basarnas, dan Pemko Medan berjibaku guna melakukan evakuasi. Hingga ma­lam sekira pukul 22.00 WIB, ada 72 jenazah yang sudah diboyong ke Rumah Sakit Adam Malik.
“Dari 72 jenazah yang dibawa ke Rumah Sakit, 23 diantaranya ber­hasil diidentifikasi. Ini (pe­sawat) angkutan militer, belum ada kita terima korban dari Sipil. Jika ada itu keluarga dari anggota TNI, karena ini bulan ramadhan mungkin dimanfaatkan bertemu keluarga,” kata Agus.

Hercules Tipe B Stop Terbang
Atas dugaan mesin rusak, KA­SAU Marsekal Jenderal Agus Su­priyatna juga mengamini. Diduga penyebab jatuhnya pesawat dikarenakan masalah kerusakan mesin. “Pasti kita lakukan investigasi, tidak ada saksi untuk mengetahui penyebab pasti kejadian. Kita hanya belajar dari pengalaman, sebelumnya juga pernah terjadi karena Engine Fault (kesalahan mesin),” kata Agus.

Dirinya menegaskan pener­bang­an pesawat hercules bu­kan­lah komersil, melainkan pe­sawat yang dipakai untuk penerbangan militer. Selasa kemarin, pesawat hercules yang jatuh juga terjadi ketika applaus piket (pergantian personil).

“Kalau pesawat ini diko­mer­silkan tidak ada, kalau ada kita pecat komandannya,” tegas Agus. Dijelaskanya, akibat insiden, pihak TNI AU menghentikan aktivitas penerbangan seluruh pesawat Hercules tipe B.

“Kita melakukan investigasi terkait kejadian ini, menunggu hasil analisa dan evaluasi, pener­bangan tipe B dihentikan, kita masih punya tipe A itu saja yang boleh terbang,” kata Agus.
KASAU juga menegaskan akan bertanggung jawab dengan mem­berikan bantuan terhadap seluruh korban jatuhnya pesawat.

Sementara itu, Kapolda Su­matera Utara Irjen Pol Eko Ha­di Sutedjo mengatakan pihak­nya membangun Posko untuk mem­bantu keluarga korban melakukan identifikasi. Proses evakuasi juga dilakukan petugas TNI, Polri, Ba­sar­nas dan Pemko Medan. Na­mun situasi berlangsung sulit, lantaran di lokasi jatuhnya pe­sawat masih panas dan berbahaya. “Karena ini pesawat milter jadi kita khawatir masih ada ada peluru, dan kondisi pesawat masih panas,” ungkapnya.

Pantauan wartawan atas ke­jadian ini ribuan warga ber­bondong-bondong merangsek ma­suk ke lokasi kejadian. Mes­ki penjagaan ketat, tidak me­nyurutkan rasa penasaran ma­syarakat untuk berupaya masuk ke TKP. Dampak dari peristiwa kemarin, kemacetan parah terjadi di Jalan Jamin Ginting. Polisi ter­paksa melakukan blokade dari jalan Jaming Ginting Simpang Fly­over Medan ke jalur alternatif lainnya.

Korban Hangus dan Tegang
Puluhan korban yang dieva­kuasi dalam insiden jatuhnya pe­sawat Hercules, di Medan Tun­tungan nyaris tidak dikenali oleh pihak keluarga. Hal ini pun dikatakan oleh salah satu kerabat korban, Risnadayanti. Dia mengatakan tidak mengenali keluarganya yang tewas.

“Saya nggak tau mana ke­luarga kami lagi. Soalnya wajah me­reka sudah gosong terbakar, lantas bertanya kepada Dokter yang bertugas di Adam Malik, ka­tanya sabar dulu. Makanya saya balik lagi ke sini (lokasi),” sebut wanita berambut pendek ter­sebut. Ditambahkannya, ham­pir seluruh korban wajahnya tidak dapat dikenali.

“Banyak kali yang gosong, nggak tau lagi mana keluargaku dan mana keluarga orang lain pas kulihat di RS Adam Malik. Posisi mereka pun tergeletak dan tubuh tegang semua,” imbunya lagi.
Dicetuskannya, keluarganya yang tewas dalam insiden ter­sebut berinisal A.

“Jangan aku kasih tau dulu namanya dek, mana tau dia masih hidup. Memang aku rasa uda ng­gak mungkin lagi dia (A) hidup. Tapi maaf dulu ya dek, kalau aku nggak kasih tau namanya,” sebutnya.

Dikatakannya, keluarganya tersebut memakai baju merah dan celana panjang. Keluarganya tersebut pun berjenis kelamin perempuan yang hendak ke Pon­tianak menemui suaminya. “Sua­minya anggota TNI dek, tapi sabar lah ya, aku mau pergi lagi ke RS Adam Malik untuk melihat keluarga itu,” tutupnya. (Tim)

Close Ads X
Close Ads X