Soal UN Bocor di Google | Bareskrim Geledah Kantor Percetakan Negara

Jakarta | Jurnal Asia
Bersih dan jujur dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2015, tampaknya perlu dipertanyakan. Hal ini terkait dengan munculnya bocoran soal ujian tersebut ke laman Google. Akibatnya seluruh materi pertanyaan bisa diunduh secara bebas oleh para pengguna internet.

Terkait masalah ini, Kementerian Pen­didikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melaporkan temuan naskah Ujian Nasional (UN) berbasis kertas yang bocor di Google ke Bareskrim Polri. Bareskrim langsung menggeledah Perum Percetakan Negara yang menjadi salah satu perusahaan yang mencetak soal UN.

Penggeledahan ini di kantor Perum Percetakan Negara RI (PNRI) di Jalan Per­cetakan negara, Jakarta Timur sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu (15/4). Penggeledahan ini dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Cyber dan Umum Mabes Polri.

“Manajemen minta tertutup dan humas sedang tidak berada di tempat. Penyidik sudah berada di dalam. Mohon sabar,” kata petugas keamanan gedung, Fendy pada wartawan. Saat ini pemeriksaan masih ber­langsung. Tampak 1 orang pegawai Perum PNRI keluar-masuk gedung dan 2 mobil yang memasuki kompleks perkantoran.

Penggeledahan ini terkait laporan Kemendikbud atas bocornya 30 buklet soal UN yang diunggah ke internet via google drive dalam format PDF. Mendikbud Anies Baswedan sudah berkomunikasi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia juga sudah meminta pihak Google untuk menutup akun Google drive yang digunakan pembocor. “Saya telepon Google untuk minta diturunkan, dan dua jam kemudian diturunkan,” kata Menteri Anies di Kantor Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta.

Sementara itu, polisi mengaku sedang melakukan penyelidikan. “Kemungkinan melibatkan satu oknum percetakan, sedang didalami. Percetakan. Karena itu tidak dilakukan percetakan swasta,” kata Kabareskrim Komjen Budi Waseso di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (15/4).

Waseso mengaku belum melihat bahwa pembocoran soal UN dilakukan secara terorganisir. “Hanya oknum,” kata dia. Pihak penyidik sendiri saat ini tengah mencari alat bukti dugaan pidana pembocoran booklet UN. “Kita kan menelusuri, dimana ada kecurigaan ya kita geledah. Kita harus cepat-cepat mencari alat bukti,” kata Waseso.

Percetakan Negara Bantah Bocorkan Soal UN
Sekuriti Perusahaan Umum Percetakan Negara tiba-tiba membagikan selembar kertas dengan kop Perum Percetakan Negara RI. Kertas itu rupanya jawaban dari humas atas penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Polri.

Pantauan di Percetakan Negara, Jl Percetakan Negara No 21, Jakarta Timur, Rabu (15/4) pukul 20.10 WIB, tiba-tiba seorang sekuriti berpakaian safari hitam keluar dengan beberapa lembar kertas putih. Kertas itu bertuliskan humas Percetakan Negara.

Isinya kurang lebih sebuah bantahan bahwa Percetakan Negara jadi satu-satunya instansi yang mencetak soal ujian nasional 2015. Tak ada nama dalam surat tersebut kecuali 5 poin pernyataan humas Percetakan Negara.

Tak lama setelah membagikan kertas tersebut kepada awak media, puluhan orang diduga pegawai keluar bergantian menggunakan sepeda motor. Sementara sejumlah penyidik masih berada di dalam gedung.

Berikut isinya:
1. Sebagai perusahaan sekuriti printing, kami sudah sejak lama mendapat tugas negara mengamankan dokumen negara, termasuk dokumen ujian negara.
2. Kami telah memenuhi persyaratan Botasupal untuk melaksanakan pekerjaan percetakan sekuriti, termasuk ujian negara.
3. Dalam pelaksanaan pencetakan ujian negara ini, kami bekerjasama dengan tim kepolisian dari sejak pengambilan materi, serah-terima materi dan dalam proses pencetakan hingga pengiriman materi kepada user.
4. Terkait indikasi adanya kebocoran, kami bukan satu-satunya percetakan yang melaksanakan tugas negara ini, mohon azas praduga tak bersalah kita junjung tinggi. Oleh karena itu, kami siap bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam proses pemeriksaan.
5. Semoga semangat kami untuk mendukung tugas negara tidak dicederai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. (dtc)

Close Ads X
Close Ads X