SBY Minta Paslon Kepala Daerah Jangan Obral Janji


Jakarta | Jurnal Asia

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan semua pasangan calon kepala daerah yang diusung partainya agar tidak mengobral janji ketika berkampanye. Pesan politik ini disampaikan SBY sepekan sebelum hari pencoblosan pemilihan kepala daerah.

“Jangan berjanji berlebihan dan muluk-muluk yang justru sulit mewujudkannya,’’ kata SBY ketika konferensi pers usai apel siaga kader Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, kemarin.

Menurut dia, calon pemimpin dituntut mampu membuktikan janji-janjinya dalam mensejahterakan masyarakat. “Apa yang dijanjikan, itu yang dilaksanakan. Ini etika dan moral politik dalam demokrasi dan pemilihan umum,” ujar Presiden Indonesia ke-6 ini.

SBY juga meminta kepada para calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrat untuk berjiwa ksatria. Dia juga minta agar kejujuran diutamakan ketika berkompetisi dalam pemilu. Apalagi, kandidat gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota yang diusung partai berlogo mercy itu dinilai handal serta memiliki kecakapan dan kemampuan memimpin daerah.

Selain itu, SBY juga berharap agar aparat pemerintah, yakni birokrasi, kepolisian, intelijen dan TNI, menjaga netralitasnya dengan tidak mendukung pasangan calon dalam pemilihan umum. Terlebih, kata dia, mereka telah mengucapkan sumpah jabatan untuk tidak terlibat dalam politik praktis. “Dengan kerendahan hati saya mengingatkan kepada jajaran aparat negara tidak mengingkari sumpah jabatan. Terlebih sebagai prajurit Sapta Marga, anggota kepolisian dan intelijen negara,’’ ujar dia.

Apabila sampai hal itu terjadi, SBY menyatakan pelanggaran semacam itu dapat mencederai reformasi yang diperjuangkan 20 tahun silam. Sebelum masa reformasi, ia menuturkan, aparat keamanan kerap dituntut memenangkan partai politik tertentu. Selain itu, mereka juga harus selalu berpihak kepada kekuasaan.

“Saya salah satu pelaku reformasi yang ingin mengakhiri ketidaknetralan ABRI waktu itu, yang sekarang bernama TNI, Polri, dan Intelijen. Roh, jiwa dan semangat reformasi jangan dicederai,” ucap dia. (sbc)

Close Ads X
Close Ads X