Ratusan Ojek Online Demo di Kantor Gubsu

UNJUKRASA. Ratusan pengendara ojek online (Grab), melakukan unjukrasa di depan Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro Medan, Rabu (15/8). (Jurnal Asia | Markus)

Protes Pemotongan 20 Persen

Medan | Jurnal Asia

Ratusan pengemudi ojek online (Grab), melakukan unjukrasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Jalan Diponegoro Medan, Rabu (15/8) siang. Massa menuntut agar pemerintah melihat ketidakadilan yang dilakukan pihak aplikator kepada mereka.

“Tolong pemerintah Sumatera Utara, yakni bapak Gubernur yang saat ini dijabat Pj Gubsu Eko Subowo agar mau melihat kami yang mengalami ketidakadilan. Mohon segera cari jalan keluar bagi kami dari ketidakadilan yang dilakukan pihak aplikator dengan seenaknya melakukan pemotongan sebesar 20 persen tanpa memikirkan kesejahteraaan kami para driver Ojek Online (Ojol),” ucap koordinator aksi didepan pintu pagar masuk kantor Gubsu.

Pantauan awak media, aksi massa driver ojol tersebut dikawal puluhan personel Shabara Polda Sumut yang dibantu Polsek Medan Baru.

Massa pun melakukan orasi beberapa jam, selanjutnya melakukan aksi serupa ke Kantor DPRD Sumut, guna menyampaikan aspirasi mereka. Selang beberapa menit melakukan orasi, para perwakilan ojol pun diterima oleh pihak Pemprovsu guna melakukan penyampaian aspirasi mereka secara lebih intens.

Dalam orasinya, massa ojol juga membentangkan spanduk bertuliskan agar pihak aplikator memberikan ketetapan harga, dan menghentikan peraturan pemotongan sebesar 20 persen.

“Pemerintah Provsu jangan hanya tidur, tolong bantu kami. Kami bekerja siang malam, siap untuk mengantarkan penumpang, makanan penumpang, dan lainnya tanpa peduli siang ataupun malam, tanpa kenal panas maupun hujan. Tapi kami diberi peraturan pemotongan 20 persen yang sangat merugikan kami,” teriak orator dihadapan para personel kepolisian yang melakukan pengawalan.

Seperti diketahui, massa ojol sempat melakukan sweeping dengan menghentikan para pengendara ojol yang menjalankan aktivitasnya. Aksi tersebut pun sempat membuat jalan diseputaran kantor Gubsu menjadi macet.

Namun, pihak kepolisian langsung melakukan antisipasi dengan melakukan pengamanan dan sang orator meminta kepada para pendemo untuk merapatkan barisan dan membiarkan rekannya melakukan aktivitasnya.

“Biarkan mereka (driver ojol yang tak ikut berdemo). Kalau memang mereka punya hari nurani, pasti mereka akan bergabung bersama kita untuk menyampaikan aspirasi,” kata orator disusul dengan kembalinya massa ojol ke dalam barisan yang sudah disepakati.

Selain itu, massa ojol juga menuding kalau pihak aplikator tidak pernah membayar pajak.

“Apa yang telah mereka berikan kepada negara? Khususnya Sumut. Tapi mereka dengan seenaknya memotong penghasilan kami sebesar 20 persen, tapi mereka tidak pernah menambah PAD. Sedangkan kami, Apa yang kami dapat?” teriak orator. (markus/rol)

Close Ads X
Close Ads X