Pesan Lutfi Untuk Eropa, Jangan Ganggu Sawit Kami!

Pemerintah Indonesia meminta otoritas Uni Eropa tidak mengganggu ekspor sawit Indonesia ke benua biru itu. Komoditas sawit Indonesia sama pentingnya seperti pesawat Airbus yang diproduksi di Eropa. Ucapan ini dilontarkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyusul pengenaan anti dumping produk biodiesel asal Indonesia oleh Uni Eropa. Produk biodiesel Indonesia dikenakan bea masuk anti-dumping sementara 2,8% hingga 9,6% oleh otoritas perdagangan Uni Eropa sejak setahun lalu. “Kemarin pak Wamen (wakil Menteri Perdagangan) ke Eropa mengatakan pentingnya CPO kepada Indonesia sama pentingnya Airbus bagi Eropa. Jangan dong kita diganggu,” sahut Lutfi saat di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (02/05).

Sedangkan keinginan Indonesia untuk membawa masalah ini ke sidang panel (dispute settlement) Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO tinggal menunggu waktu. Menurut Lutfi, delegasi Indonesia sudah mempersiapkan bukti-bukti yang cukup sambil menunggu negosiasi bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa. “Biodiesel kita dikenakan anti dumping oleh Uni Eropa. Ya begini ini kan ada tugas diplomasinya.

Mesti punya waktu yang cukup untuk buat tindakan. Sebelum kita menggunakan mekanisme WTO, kita datang benar ini (ke Eropa) kita mau laksanakan,” jelasnya. Seperti diketahui, awal Mei 2013 lalu produk turunan sawit yaitu biodiesel asal Indonesia kena anti-dumping oleh Uni Eropa. Tercatat ada 4 dari 5 perusahaan di Indonesia dikenakan bea masuk tambahan saat akan ekspor ke Uni Eropa.

Eropa menyimpulkan produk biodiesel asal Indonesia memiliki harga lebih murah bila dibandingkan produk biodiesel dari bahan lain, seperti dari minyak kedelai, matahari, Rapeseed, dan lain-lain. Hal ini dianggap tak wajar dan diskriminatif, karena produktivitas minyak sawit lebih tinggi dari tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Sementara menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor CPO Indonesia ke Eropa cukup besar. Bahkan Indonesia adalah pemasok utama kebutuhan CPO Eropa. Setiap tahun rata-rata ekspor CPO Indonesia ke Eropa mencapai 3,5 juta ton, sedangkan kebutuhan CPO Eropa mencapai 6,3 juta ton. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X