Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar

Keadaan darurat seperti luka bakar bisa saja terjadi pada setiap rumah tangga atau tempat kerja. Khusus dirumah tangga, kejadian luka bakar kadang kala sering terjadi, hal ini biasanya terjadi pada anak- anak yang karena memang sudah sifatnya ingin mencoba/memainkan segala macam benda yang menarik perhatiannya. Oleh karena itu, orang tua harus dituntut untuk siap menghadapi berbagai keadaaan darurat bagi anak- anaknya, dalam hal ini penanganan untuk luka bakar.

Setiap orang tua harus tahu mengenai apa- apa yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi darurat luka bakar. Berikut kami uraikan perawatan untuk luka bakar. Perawatan ini ini bukan hanya untuk anak- anak saja, tapi juga berlaku untuk orang dewasa.

Pada umumnya hampir semua orang pernah mengalami luka bakar pada kulit, baik itu luka bakar yang sifatnya berat maupun luka bakar ringan yang disebabkan oleh panas knalpot, terkena percikan api, tersiram air panas atau pun luka bakar lainnya.

Luka bakar adalah merupakan suatu kecelakaan yang sering terjadi baik di rumah tangga, kantor maupun dijalan. Sudah menjadi pandangan yang biasa terjadi di masyarakat dan lingkungan sekitar kita jika melihat pertolongan pertama yang diberikan kepada penderita luka bakar adalah dengan odol atau pasta gigi yang dioleskan tepat pada area luka bakar tersebut, tanpa melihat terlebih dahulu seberapa parah luka bakar yang terjadi pada kulit. Pemberian odol atau pasta gigi pada luka bakar sebenarnya adalah sebuah pertolongan yang tidak tepat, baahkan ini adalah pertolongan yang salah, kenapa salah? Ya, karena sesungguhnya dalam kandungan odol atau pasta gigi terdapat kandungan mint, dimana kandungan mint ini dapat menyebabkan kulit menjadi semakin melepuh. Namun kenapa tak jarang masyarakat masih menggunakan cara ini untuk memberikan pertolongan pertama pada penderita luka bakar?, Ya karena kurangnya promosi kesehatan (promkes) yang diberikan petugas kesehatan pada masyarakat, kebiasaan masyarakat yang membenarkan hal yang biasa dilakukan walaupun sesungguhnya itu salah, karena menurut mereka hal ini adalah warisan pengetahuan yang diberikan sejak nenek moyang serta masih bayak faktor lainya.

Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme.Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.

Perawatan luka bakar mengalami perbaikan/kemajuan dalam dekade terakhir ini, yang mengakibatkan menurunnya angka kematian akibat luka bakar. Pusat- pusat perawatan luka bakar telah tersedia cukup baik, dengan anggota team yang menangani luka bakar terdiri dari berbagai disiplin yang saling bekerja sama untuk melakukan perawatan pada klien dan keluarganya.

Di Amerika kurang lebih 2 juta penduduknya memerlukan pertolongan medik setiap tahunnya untuk injuri yang disebabkan karena luka bakar. 70.000 diantaranya dirawat di rumah sakit deangan injuri yang berat. Luka bakar merupakan penyebab kematian ketiga akibat kecelakaan pada semua kelompok umur. Laki- laki cenderung lebih sering mengalami luka bakar dari pada wanita, terutama pada orang tua atau lanjut usia ( diatas 70 th).

Nah, untuk itu seperti apa yang seharusnya di lakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada penderita luka bakar. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan :
Perlu di ketahui bawasanya lapisan kulit itu terdiri dari tiga lapisan diantaranya adalah:

– Epidermis, – Dermis, – Endodermis
Apabila luka bakar masih dalam area kulit epidermis yaitu lapisan kulit paling atas atau paling luar, maka yang dilakukan adalah siram atau aliri dengan menggunakan air mengalir dengan suhu rendah atau air dingin selama kurang lebih 10 menit.

Kemudian olesi dengan salep untuk luka bakar .Jangan sekali- kali diolesi odol, karena mengandung mint yang dapat mengakibatkan bertambahnya pelepuhan di area luaka bakar.
Jika luka bakar sudah sampai pada lapisan kulit dermis atau lapisan kulit kedua, biasanya terjadi pelepuhan (berisi air), maka jangan sekali- kali mencoba untuk memecahkannya, karena di dalam berisi cairan protein. Lakukan hal yang sama seperti yang sudah disebutkan diatas, gunakan salep yang memang dianjurkan oleh dokter.

Jika luka bakar sudah memasuki area kulit ketiga yaitu endodermis, biasanya area kulit dalam yang berwarna putih akan terlihat jelas, maka jangan lakukan hal apapun, segeralah bawa kedokter.

Beberapa hal yang perlu diketahui pada penderita luka bakar antara lain :
Jika luka bakar luas atau tepat pada leher/dada itu akan mengganggu jalanya pernafasan, maka segeralah dilarikan ke Klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk segera di infus agar tidak terjadi syok.

Luka Bakar yang kulitnya sudah hitam, itu adalah jaringan mati yang harus dibersihkan, jika tidak maka akan mengganggu atau menghambat pertumbuhan jaringan baru.
Semakin luas luka bakar, maka semakin banyak pula cairan tubuh yang hilang dan harus segera ditangani secara medis.

Perbanyaklah makan makanan yang mengandung protein tinggi seperti buah,telur dan daging, segera lakukan kurang lebih selama satu minggu agar kulit kembali seperti semula.
Biasanya luka bakar dapat menyebabkan kulit kita akan melepuh, memerah atau juga bisa membengkak dan biasanya juga akan muncul cairan di dalam kulit. Bagi sebagian orang penanganan luka bakar mungkin dianggap sepele, padahal luka bakar merupakan termasuk luka yang tergolong serius, banyak kasus yang terjadi pada kulit yang terkena luka bakar tidak bisa pulih seperti semula, hal ini dikarenakan oleh rusaknya jaringan pada kulit sehingga jaringan pada kulit tidak bisa pulih seperti keadaan semula.

Yang di sebut Luka bakar adalah sejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar yang hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka bakar superfisial atau derajat I atau luka bakar ringan. Bila cedera menembus beberapa lapisan di bawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau derajat II atau luka bakar sedang. Pada Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit atau derajat III atau luka bakar berat, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit dan bisa melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam, seperti otot atau tulang.

Luka Bakar Ringan atau Luka Bakar Tingkat I
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah untuk mengurangi rasa sakit, mencegah terjadinya infeksi, serta mengatasi peristiwa syok yang mungkin dialami korban. Caranya adalah dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar sehingga dapat mencegah luka pada jaringan di bawahnya berkembang lebih parah lagi.

Berdasarkan keparahannya, ada 3 tingkatan luka bakar. Luka bakar tingkat I adalah luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian luar lapisan kulit. Contohnya adalah kulit terkena sengatan sinar matahari atau kontak langsung dengan objek yang panas seperti air mendidih. Luka bakar seperti ini umumnya tidak disertai kelepuhan pada kulit.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul ‘First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat’, gejala luka bakar ringan ini berupa kulit kemerahan pada bagian yang terbakar, bengkak ringan, nyeri namun kulit tidak terkoyak karena melepuh.

Ketika mengalami atau melihat korban luka bakar tingkat I, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah:
– Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir atau kompres dengan air dingin. Lakukan sampai rasa sakit menghilang.
– Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi.
– Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar.
– Jangan memberikan obat- obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter.

Luka Bakar Sedang atau Luka Bakar Tingkat II
Luka akibat api atau terpapar benda panas bisa sangat menyakitkan. Kulit yang terkena bisa melepuh bahkan gosong jika terpapar pada suhu tinggi. Sel- sel yang bersentuhan dengan panas pun akan mati. Oleh karena itu, luka bakar perlu mendapat penanganan cepat.

Luka bakar sedang atau luka bakar tingkat II adalah luka bakar yang menyebabkan kerusakan pada lapisan di bawah kulit. Contohnya adalah sengatan sinar matahari yang berlebihan, cairan panas dan percikan api dari bensin atau bahan lain.

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul ‘First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat’, gejala luka bakar tingkat II ini berupa kulit kemerahan, melepuh, bengkak yang tak hilang selama beberapa hari dan kulit terlihat lembab atau becek.

Apabila terjadi luka bakar seperti ini, segera lakukan hal berikut:
– Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan menggunakan handuk kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya dicelupkan ke dalam air.
– Keringkan luka menggunakan handuk besih atau bahan lain yang lembut.
– Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi.
– Angkat bagian tangan atau kaki yang terluka lebih tinggi dari organ juantung.
– Segera cari pertolongan medis jika korban mengalami luka bakar di sekitar bibir atau kesulitan bernapas.
– Jangan coba mengempiskan luka yang melepuh atau mengoleskan minyak, semprotan atau ramuan lain tanpa sepengetahuan dokter.

Luka Bakar Berat atau Luka Bakar Tingkat III
Peristiwa bencana kebakaran atau ledakan berisiko menyebabkan terjadinya luka bakar yang parah dan fatal. Sebelum membawa korban ke rumah sakit, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan tubuh yang terjadi.

Luka bakar parah atau luka bakar tingkat III adalah luka bakar yang menghancurkan semua lapisan kulit. Kontak terlalu lama dengan sumber panas dan luka bakar akibat tersengat listrik adalah penyebab utama luka bakar tingkat III.

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul ‘First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat’, gejala luka bakar tingkat III berupa daerah luka tampak berwarna putih, kulit hancur dan sedikit nyeri karena ujung saraf telah rusak.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan jika menemui kasus ini adalah:
– Jika korban masih dalam keadaan terbakar, padamkan api menggunakan selimut, bed cover, karpet, jaket atau bahan lain. Jangan melepaskan pakaian yang melekat pada luka.
– Terkadang korban mengalami kesulitan napas, khususnya bila luka terdapat pada leher, wajah dan di sekitar mulut, bisa juga akibat menghirup asap. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan korban bisa bernapas.

– Tempelkan kain basah atau air dingin untuk menurunkan suhu pada daerah luka. Jangan gunakan air es untuk luka di bagian wajah, tangan dan kaki sebab dapat menyebabkan syok.
– Tutup luka bakar dengan perban steril dan tebal, kain bersih, sarung bantal, popok bersih atau bahan lain yang dapat ditemukan. Tetapi jangan gunakan bahan yang mudah rontok seperti kapas atau kapuk. Jangan oleskan minyak atau ramuan lain pada luka.
Segera telepon ambulans. Korban perlu mendapat penanganan medis dengan segera. Penulis adalah Dokter umum di RS Methodist, RSIA Stella Maris dan staf pengajar tetap di FK UMI. (1)

Close Ads X
Close Ads X