Permintaan Dolar Bakal Meningkat

Jakarta | Jurnal Asia
Ketua Working Group Money Market Indonesia Forex Exchange Market Committee (IFEMC) Branco Windoe mengungkapkan potensi permintaan dolar terhadap rupiah berpotensi semakin meningkat seiring dengan penguatan dolar terhadap rupiah.

“Sebagian investor berusaha mengamankan investasinya de­ngan keluar dari negara ber­kembang dan kembali pada ins­trumen yang aman seperti trea­sury dan dolar,” ungkapnya, Minggu (14/6).
Presiden Direktur PT Bank International Indonesia (BII) Tbk Taswin Zakaria mengungkapkan perusahaan selalu menyiapkan stand by dolar hingga US$1 miliar. Dia mengungkapkan BII selalu menantau kondisi likuiditas rupiah dan valas secara harian.“Memang akhir-akhir ini dolar menguat. Kami masih hati-hati dan memperhatikan debitur yang memiliki komponen dolar,” katanya.

Taswin mengungkapkan perusahaan akan menjaga pertumbuhan pembiayaan valas pada tahun ini dengan tidak terlalu ekspansif. Dia mengungkapkan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) valas BII berada di posisi 40%.

Dia mengungkapkan komponen pembiayaan dolar masih sekitar 15% dari outstanding kredit. Di sisi lain, kata Taswin, perusahaan akan lebih memaksimalkan penyaluran kredit dalam bentuk rupiah.

Seandainya ada debitur perusahaan mengajukan pinjaman dalam bentuk dolar, kata Taswin, maka BII akan lebih selektif dengan cara memperhatikan neraca pendapatan perusahaan. Menurutnya, pinjaman dolar akan diberikan jika debitur memiliki pendapatan dalam dolar juga, sehingga terjadi lindung nilai (hedging) secara alami. (kc)

Close Ads X
Close Ads X