Perdagangan Indonesia-Australia Tak Pakai Dolar AS

Jakarta | Jurnal Asia

Bank Indonesia (BI) dan Reserve Bank of Australia sepakat untuk memperpanjang kerja sama Bilateral Local Currency Swap Arrangement (BCSA) yang akan berakhir pada Desember 2018. Hal ini memungkinkan Indonesia melakukan swap mata uang lokal antara kedua bank sentral.

Kesepakatan tersebut dilakukan di tengah rangkaian pelaksanaan pertemuan gubernur bank sentral Executives’ Meeting of East Asia-Pacific (EMEAP) di Manila, pada 5 Agustus 2018.
Perjanjian ini berlaku efektif selama tiga tahun dengan memungkinkan swap mata uang lokal senilai 10 miliar dolar Australia atau Rp100 triliun.

Direktur Departemen Internasional BI Erwin Haryono menjelaskan, fasilitas ini untuk mendorong perdagangan antar Indonesia dan Australia untuk menggunakan mata uang masing-masing. Dengan demikian, bisa mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (AS).

“Jadi kalau ada perdagangan antar Indonesia dan Australia enggak usah pakai USD tapi pakai local currency masing-masing,” ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/8).

Dia menyebutkan, selama ini dalam perdagangan dan pasar keuangan Indonesia penggunaan dolar AS sangat tinggi mencapai 85%. Di mana pada ekspor mencapai 95% dan impor mencapai 76% penggunaan pada dolar AS.

“Jadi hegemoni USD masih sangat kental dalam transaksi keuangan baik perdagangan maupun investasi dan keuangan. Akibatnya setiap ada gejolak apapun swap-nya bisa ngaruh,” kata dia.

Sebelumnya, dalam keteragan resmi, Gubernur BI Perry Warjiyo, menilai kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia yang berkelanjutan untuk mendorong perdagangan bilateral, khususnya untuk menjamin penyelesaian transaksi perdagangan dalam mata uang lokal antara kedua negara.

Perpanjangan perjanjian kerja sama ini juga mencerminkan penguatan kerja sama keuangan antara Indonesia dan Australia melalui penggunaan mata uang masing-masing negara untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang tertentu.

“Upaya tersebut juga merupakan bagian dari inisiatif pendalaman pasar keuangan dalam rangka mendukung ketahanan perekonomian Indonesia,” jelasnya.
(cnn|swm)

Close Ads X
Close Ads X