Parkir Pesawat di KNIA Murah Meriah

Medan | Jurnal Asia
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meminta semua pihak mendukung terciptanya situasi keamanan kondusif di Sumatera Utara demi mendukung percepatan pembangunan ekonomi. Terlebih lagi, maskapai penerbangan internasional mulai melirik Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) yang merupakan peluang bagi daerah ini berkembang pesat.
Hal itu dikatakan Gubsu usai mengikuti apel gabungan TNI, Polri dan PNS di Makolantamal I Belawan, Senin (17/11). Gubsu mengatakan, maskapai internasional menganggap parkir di KNIA lebih murah dan aspek tujuan destinasi Eropa lebih cepat. “Ini adalah daya tarik tersendri bagi Provinsi Sumut, maka faktor keamanan sangat penting,” katanya.
Gubsu menceritakan saat perbincangannya beberapa hari yang lalu dengan Pangdam/BB, Walikota Medan dan Direktur Niaga Angkasa Pura II bahwa KNIA akan menjadi Bandara Aerotropolis.
“Dari perbincangan kami, sekarang maskapai penerbangan Internasional akan melirik Kuala Namu dikarenakan pertama dari segi parkirnya lebih murah dari pada bandara Changi Singapura. Kemudian dari aspek jarak tempuh ke detinasi Eropa lebih cepat setengah sampai satu jam. Ini adalah daya tarik tersendiri,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, faktor keamanan sangat penting dan pihak Angkasa Pura akan melakukan MoU dengan Kodam I/BB. “Kita harus pastikan tidak ada calo di bandara Kuala Namu. Tidak ada hal-hal yang dapat mengurangi daya tarik investasi,” tekannya.
Gubsu juga mengajak kepada seluruh stakeholder, terlebih pada Pemprovsu, untuk membangun ramah investasi dengan one stop service. “Kemarin ada yang bilang kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit dan sekarang harus kita ubah. Kalau ada dipersulit harus dipermudah untuk menuju Sumut berdaya saing, maju dan sejahtera,” katanya.
Pengelolaan Kemaritiman Harus Optimal
Masyarakat dan pemerintahan di Sumatera Utara dipastikan mendukung program Pemerintah Jokowi-JK menjadikan Indonesia poros maritim dunia untuk kesejahteraan Indonesia. Dukungan tersebut sejalan dengan potensi kemaritiman Sumut yang potensial dimana lebih dari 60% wilayah Sumut adalah laut dengan panjang pantai 1.300 km.
Hal itu menjadi hasil kesimpulan dalam dialog Kebangsaan dengan Tema Memberdayakan potensi Maritim Sumatera Utara dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan di Markas Komando Lantamal di Belawan, Senin (17/11), yang dibuka Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi. Hadir Pangdam I /BB Mayjend TNI Winston Simanjuntak, Kapolda Sumut, Pangkosek Hanudnas III Medan, Kabinda Sumut, Danlantamal I Belawan, Walikota Medan Dzulmi Eldin, Danlanud Soewondo, Dandim Plt Sekdaprovsu serta Pimpinan SKPD Sumut.

Poin lain yang menjadi catatan penting dialog yang diikuti masyarakat nelayan tersebut adalah walaupun Indonesia sudah 2.500 tahun mengenal dan memanfaatkan laut, namun hingga kini pengelolaan kemaritiman belum optimal
dan nelayan masih menjadi kelompok yang paling miskin. Berbagai persoalan yang muncul adalah infrastruktur kemaritiman yang belum memadai, kurangnya lembaga pendidikan kemaritiman, pelanggaran yang masih terjadi serta penegakan hukum yang belum maksimal. Disamping itu, kawasan kemaritiman di wilayah Sumut semakin rentan terhadap berbagai ancaman karena posisinya yang strategis, karenanya butuh keterpaduan dan lintas sektoral untuk mengelolanya. (andri/syahril)

Close Ads X
Close Ads X