Orang Kaya RI Butuh 22 Tahun Habiskan Uang

Meski menurun sejak tahun 2014 lalu, tingkat ketimpangan pendapatan di Indonesia masih tergolong tinggi. Bahkan, Oxfam dan International NGO Fo­rum on Indonesia Development (INFID) melaporkan, tingkat ke­timpangan Indonesia berada pada posisi keenam terburuk di dunia.

Juru Bicara Oxfam Indonesia Dini Widiastuti menjelaskan, 1% orang terkaya Indonesia menguasai 49% total kekayaan pada tahun 2016. Sementara 10% orang terkaya, menguasai 77% total kekayaan.

Lebih lanjut menurutnya, empat miliader paling kaya di Indonesia memiliki kekayaan US$ 25 miliar lebih banyak dari total kekayaan 100 juta penduduk miskin yang digabungkan hanya mencapai US$ 24 miliar.

Sementara total kekayaan 40% penduduk paling miskin di Indonesia kalau digabungkan hanya mencapai 1,4% dari total kekayaan nasional.

“Orang paling kaya di In­donesia membutuhkan waktu 22 tahun untuk menghabiskan kekayaannya bila ia berbelanja US$ 1 juta per hari,” kata dia di Hotel Aryaduta, Kamis (23/2).

Bahkan, bahkan bunga yang didapat dari kekayaan orang terkaya Indonesia mencapai seribu kali jumlah uang yang dibelanjakan penduduk miskin selama setahun. Oleh karena itu, jumlah uang yang dihasilkan setiap tahunnya dari orang terkaya tersebut cukup untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Mengutip data terbaru Forbes, Kamis (23/2), empat miliarder terkaya di Indonesia antara lain R. Budi Hartono pemilik Grup Djarum dengan kekayaan tercatat US$ 8,1 miliar.

Kakak Budi Hartono, Michael Hartono menduduki posisi kedua, mendulang kekayaan dari Grup Djarum dan Bank Central Asia, dengan kekayaan US$ 7,9 miliar.

Di posisi ketiga, Chairman CT Corp Chairul Tanjung bertengger dengan kekayaan US$ 4,6 miliar. Keempat, ada Sri Prakash Lohia, juragan petrokimia dan tekstil yang membangun ke­kayaan US$ 4,2 miliar di bawah bendera Indorama Corp.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X