Objek Wisata Arung Jeram Sipispis Terancam Punah

Dampak Tambang Liar Batu Padas

Sergai | Jurnal Asia

Objek wisata Ancol Arung Jeram disungai Bah Bolon Kecamatan Sipis pis bakal terancam punah. Pasalnya, lokasi objek wisata yang sudah terkenal hingga ke Manca Negara ini, dijadikan tempat penambangan liar batu padas oleh salah seorang pengusaha didaerah tersebut.

Akibat penambangan liar tersebut, bantaran sungai tepatnya di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipis pis tersebut menjadi rusak, dan tak terlihat lagi susunan batu padas yang tersusun rapi oleh alam.

Padahal, lokasi ini pernah dijadikan tempat Kejuaraan Daerah (Kejurda) Arung Jeram oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu.

Mirisnya, lokasi penambangan batu padas tersebut berdekatan dengan posko dinas Pariwisata Kabupaten Sergai. Namun hingga saat ini, belum ada tindakan tegas dari Dinas terkait untuk memberhentikan aktivitas penambangan batu padas tersebut.

Menurut keterangan warga setempat yang enggan disebutkan namanya kepada awak media, senin (13/8) mengatakan, aktivitas penambangan batu padas tersebut, sudah berjalan hampir 3 bulan lamanya. Setiap harinya, pengusaha di daerah itu bisa mengeluarkan batu padas tersebut hingga 3 truk setiap harinya.

“Aktivitas penambangan batu padas tersebut, sudah berjalan sekitar 3 bulan lamanya. Setiap harinya, bisa 2 hingga 3 truk yang terjual,” ucap warga.

Warga menuturkan, akitivas penambangan batu padas didaerah ini, berawal dari keisengan warga, namun lama kelamaan, usaha penambangan batu padas ini dijadikan bisnis oleh seorang pengusaha. Hal itu dikarenakan, banyak pesanan dari daerah luar Kabupaten Sergai, yang diperuntukan untuk proyek Pemerintah maupun swasta.

“Awalnya sih iseng iseng. Namun karena banyak yang pesan, penambangan batu padas ini pun sekarang dijadikan bisnis oleh seorang pengusaha di daerah ini,” kata warga lagi.

Penambangan liar batu padas didaerah bantaran sungai Bah Bolon inipun dibenarkan oleh Kepala Desa Buluh Duri Dewi. Saat dikonfirmasi wartawan melalui selularnya, Dewi mengatakan, bahwa aktivitas penambangan batu padas tersebut sudah berjalan 3 bulan lamanya.

Bahkan, Dewi juga mengaku, bahwa aktivitas penambangan liar didaerahnya tersebut sudah dilaporkannya ke Dinas terkait. “Menurut laporan warga, aktivitas penambangan itu sudah berjalan hampir 3 bulan. Dan hal itu juga sudah kita laporkan kepada Dinas terkait,” ungkap Dewi.

Menyikapi penambangan liar yang terjadi di bantaran sungai Bah Bolon Kecamatan Sipis pis, Ketua Lembaga Economi Social Control (Ecosoc) Sergai, Tua Pangaribuan SE meminta Bupati Ir H Soekirman untuk turun dan memberhentikan secepatnya akitivas penambangan liar tersebut.

Sebab, jika aktivitas tambang liar itu terus dibiarkan, maka objek wisata Ancol sebagai tempat Arung Jeram bakal terancam punah. “Ini tidak bisa dibiarkan, Bupati harus bertindak tegas, jika ini dibiarkan maka akan merusak keindahan objek wisata tersebut,” ungkap Pangaribuan.

Dikatakan Pangaribuan, objek wisata Ancol Arung Jeram ini merupakan objek wisata andalan di Kabupaten Sergai, oleh karenanya, objek wisata tersebut harus dipelihara dan dilestarikan. Disamping itu, dari objek wisata arung Jeram ini juga banyak atlet atlet dari Sergei yang terkenal hingga ke Mancanegara.

“Kelestarian objek wisata Ancol Arung Jeram di Sungai Bah Bolon ini harus dipertahankan. Karena itu merupakan Icon wisata Sergai.”ujar Pangaribuan.
(Sugi/nas)

Close Ads X
Close Ads X