Nias, Madina, Tapanuli Rentan Pangan | Gubsu dan Bupati Langkat Panen Raya

Panen Raya
Medan | Jurnal Asia
Badan Ketahanan Pangan (BKP) mencatat ada tiga kabupaten/kota di Sumatera Utara masih dalam zona rentan pangan. Ini karena ketersediaan pasokan makanan yang belum memenuhi kebutuhan beras masyarakat. Daerah yang masuk zona rawan tersebut adalah Nias, Mandailing Natal, Tapanuli serta sejumlah wilayah pesisir pantai barat.

Demikian ujar Kepala BKP Sumut, Suyono saat dikonfirmasi wartawan. Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan akan beras pada 2015, di Sumut akan dibangun 23 lumbung padi. “Kita menargetkan, pada 2015 ini, akan membangun setidaknya 23 lumbung padi di sejumlah daerah di Sumut. Ini karena, masih ada sejumlah daerah yang mengalami rentan pangan,” katanya, Rabu (25/2).

Suyono menjelaskan, hingga kini jumlah lumbung beras di Sumut sekitar 282 lumbung. Jumlah ini dinilai masih sangat kurang mengingat idelanya setiap kecamatan seharusnya memiliki satu lumbung padi.

Namun, kata dia, pembangunan lumbung ini terhambat anggaran dana sehingga dibutuhkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kota untuk mengganggarkan pembangunan lumbung padi. Sedangkan untuk centra produksi padi di Sumut berada di wilayah Serdang Bedagai, Deli Serdang dan Simalungun.

Suryo menambahkan, langka yang sedang gencar dilakukan pihaknya dalam menangani masalah rentan pangan adalah sosialisai One Day No Rice. Namun, begitupun masih banyak masyarakat yang belum melaksanakannya.

Menurutnya, penerapan One Day No Rice di Sumut masih jalan di tempat. Terlihat masih banyak instansi pemerintahan khususnya di jajaran Pemprovsu yang belum menjalankan program satu hari tanpa nasi. “Meskipun surat himbauan dari Gubernur Sumut terus disosialisasikan ke seluruh instansi, masih ada juga yang belum melaksanakannya,” tandasnya.

Dijelaskannya, hambatan utama penerapan program tersebut adalah merubah mindset atau pola pikir masyarakat khususnya para PNS di jajaran pemprovsu. Padahal tujuan dari program ini sangat baik, bukan hanya untuk menjaga ketahanan pangan namun juga untuk menjaga kesehataan.“Kedepan, kami akan semangkin menggalakkan sosialisasi ke jajaran Pemprovsu serta masuk ke sekolah-sekolah agar kaum muda dapat mengerti manfaat makanan lain selain beras,” tukasnya.

Gubsu dan Bupati Langkat Panen Raya
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSI meresmikan dimulainya panen raya padi lokal jenis Ramos di Desa Pulau Kampai, salah satu pulau terluar yang termasuk Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, Rabu (25/2).

Panen raya padi diatas lahan seluas 800 hektar tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut-Aceh.Panen raya juga dihadiri Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, Kakan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut-Aceh Difi Ahmad Johansyah STMBA, Ketua Komisi C DPRD Sumut H Muchrid Nasution, SE, Kadis Pertanian Sumut Ir M Roem S MSi, Kadis PSDA Sumut Ir Dinsyah Sitompul MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Suyono MM, Kapolres, Dandim dan Kajari Langkat serta perangkat daerah lainya.

Pemilihan Pulau Kampai sebagai lokasi program Sosial Bank Indonesia adalah dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat di pulau terpencil, sekaligus mewujudkan program ketahanan pangan pemerintah. Untuk menuju ke lokasi, dari pusat Kecamatan Pangkalan Susu, rombongan harus menumpang perahu selama 1 jam dan perjalanan belasan kilometer ke lokasi panen raya.

Di tengah pulau yang berbatasan dengan Provinsi Aceh ini sejauh mata memandang tampak hamparan sawah menguning. Gubsu mengungkapkan apresiasi upaya yang sudah dilakukan Bank Indonesia dan pemerintah kabupaten yang sudah melakuka pendampingan terhadap Gabungan Kelompok Tani.

Gubsu mengungkapkan kegembiraanya mengetahui hasil panen menunjukkan hasil yang menggembirakan. Usaha yang sudah dilakukan menurutnya telah berhasil, terbukti produktivitas lahan sawah meningkat mencapai dua kali lipat, yaitu dari yang 3-4 ton gabah per hektar menjadi 6,2 ton per hektar.

“Ini akan membantu kita mencapai target produksi. Di Sumut kalau prediksi angka ramalan kita nanti tahun 2015 adalah sebanyak 4,1 juta ton beras. Hari ini kondisi stok beras kita di Bulog Insya Allah aman dan bagus,” ujarnya.

Panen raya padi bersama, lanjutnya, merupakan Program sosial yang digerakkan oleh Bank Indonesia yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pasokan bahan pangan oleh karena di Desa Pulau Kampai ini memiliki potensi yang cukup besar hal ini terlihat dari luas baku lahan sawah seluas 800 Hektar sehingga perlu mendapat dukungan untuk keberhasilannya. “Kami melakukan Panen hari ini hasilnya 6,2 ton perhektar dari 800 hektar lahan yang dibina BI,” katanya.

Untuk terus menyukseskan swasembada pangan yang merupakan salah satu program prioritas dalam pembangunan pertanian di Sumut, lanjut Gubsu lagi, dan juga merupakan arahan Presiden RI bahwa Indonesia harus mampu swasembada pangan sampai tahun 2017, berbagai program dan kegiatan telah digulirkan untuk meningkatkan produksi pertanian.

Hasil dari evaluasi selama ini, air dan sarana produksi merupakan faktor kunci untuk meningkatkan produksi. Sehingga untuk mengatasinya Pemprovsu telah menggulirkan tiga kegiatan antara lain kegiatan pada tahun 2015 yakni rehabilitasi jaringan irigasi, optimasil lahan serta pengembangan mekanismne pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan luas panen dan produktivitas.

Kabupaten Langkat, katanya lagi, merupakan salah satu lumbung beras di Sumut dan mampu swasembada beras setiap tahunnya. Langkat menurutnya adalah penghasil beras terbesar ke tiga di Sumut.

Lebih lanjut Gubsu juga meminta agar program CSR berupa pengelolaan lahan produktif itu dipertahankan.Selain itu, lanjut Gubsu, Pemprovsu juga berharap Kabupaten Langkat dapat terus berupaya untuk mengurangi alih fungsi lahan pertanian sehingga luas baku lahan sawah dapat dipertahankan. Selanjutnya juga dibutuhkan peningkatan dukungan anggaran pembangunan pertanian melalui APBD kaupaten Langkat termasuk dana untuk memonitoring kegiatan di Kabuaten Langkat.

Sementara itu, Ketua komisi C DPRD Sumut H Muchrid Nasution SE dalam kesempatan yang sama mendukung penuh program CSR dalam swasembada beras di Provinsi Sumut. “Kita harapkan ditangani serius untuk ekonomi mikro. Kami juga harapkan tidak hanya di daerah Pulau Kampai ini saja tapi daerah-daerah di seluruh provinsi Sumut dan kami akan mendukung program ini,” tegas
Kepala Dinas Pertanian Sumut M Roem menambahkan, Kabupaten Langkat merupakan salah satu lumbung beras di Provinsi Sumut, Produksi padi di Kabupaten Lamgkat pada tahun 2013 sebesar 407.904 Ton gabah kering giling dan kabupaten Langkat juga merupakan penghasil padi ketiga terbesar di Sumut.

Produksi padi tersebut, lanjutnya, masih berpotensi untuk ditingkatkan, apalagi rata-rata produktivitas di Kabupaten Langkat terus mengalami peningkatan yang disebabkan meluasnya penggunaan teknologi pertanian serta meningkatnya penggunaan sarana prasarana pertanian.

Untuk itu, dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dan perlu fokus untuk mencapai target produksi dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.Lebih lanjut, Roem mengatakan kebutuhan akan beras terus meningkat setiap tahunnya sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk. Pada tahun 2015 target produksi padi Sumut sebesar 4.155.590 Ton gabah kering giling. Atau naik 14,51 % jika dibanding dengan produksi padi pada angka sementara (ASEM) 2014. “Target produksi tersebut dapat dicapai jika kita bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk memberhasilkannya,” ujarnya

Oleh karena itu, katanya lagi kita harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kita semua harus bahu membahu untuk mendukungnya, khususnya meningkatkan produksi padi.
Dalam kesempatan itu, selain melakukan panen raya padi, Gubsu juga menyerahkan bantuan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani setempat. Bantuan Alsintan meliputi, Mini Tractor, Hand Tractor dan rice transplanter. Bantuan ini juga diproyeksikan bagi upaya daerah untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani khususnya di Desa Pulau Kampai. (andri/badruddin/netty)

Close Ads X
Close Ads X