Ngakak

Torpedo Panggang

Di Spanyol, setelah pertandingan matador usai, banteng
yang kalah langsung dipotong dan dijadikan berbagai
masakan di sebuah restoran yang cukup terkenal.

Menu favorit yang ada adalah torpedo panggang, yang
biasanya menjadi rebutan para penggemarnya. Oleh
karena itu, harga masakan ini jauh lebih mahal daripada
yang lain, karena sesuai hukum ekonomi, permintaan
banyak sedangkan persediaan sedikit (kan torpedo
banteng juga cuma sepasang . . . ). Jadilah perebutan
menu khusus tersebut selalu berlangsung seru setiap
selesai pertandingan matador.

Suatu ketika, seorang pelanggan mencak-mencak
kebakaran jenggot, karena merasa porsi yang dibelinya
dengan sangat mahal terasa sangat kecil dibandingkan
hari-hari sebelumnya.

Tamu : ” Hei . . . apa-apaan nih . . . . gue udah sangat
sering makan torpedo panggangmu di sini ! Baru kali ini
gue dapet torpedo sekecil ini . . . . . . ”

Pelayan: ” Anuuu tuan . . . . . . apakah tuan tidak tahu,
bahwa pertandingan sore tadi, yang kalah adalah
bantengnya tuan ?”

Gorila Hilang

Ada seorang pemilik gorila melaporkan ke kebun binatang
bahwa gorila miliknya lepas via telpon.

Pemilik : ” Pak, tolong gorila saya lepas, dan dia ada di
atas pohon, bisa nyuruh dia turun nggak ? ”
Petugas : ” Jenis kelamin gorila anda apa ? ”
Pemilik : ” Jantan,pak ”
Petugas : ” OK,saya datang ! ”
Tak lama kemudian sang petugas dari bonbin datang
membawa seekor anjing, tongkat, borgol dan pistol.

Petugas : ” Pak, tolong pegangin anjingnya. Anjing ini
sudah terlatih untuk menggigit. Pistol
dan borgol juga tolong dipegang. Nanti kalo gorilanya
saya sodok-sodok pake tongkat supaya jatuh, lepas
anjingnya. Kalo si gorila lasak, borgol tangannya.
Ngerti khan ? ”

Dengan sangat polos si pemilik bertanya : ” terus pistol ini
buat apa ? ”

“Tembak anjingnya kalo saya yang jatuh ! ”

Mencari Pekerjaan karena Teman Ketua Dewan

Pada suatu hari di sebuah negara, seorang lelaki mengunjungi temannya yang telah terpilih menjadi seorang ketua dewan dan dia memohon.

“Aku membutuhkan pertolonganmu untuk dapat pekerjaan, tetapi aku tidak lulus SMA,” kata lelaki itu.
“Apakah engkau anggota partai?” kata ketua dewan itu.
“Ya tentu saja.”
“Oke, engkau bisa jadi anggota dewan, gajimu 30 juta sebulan.”
“Jangan, berikan aku jabatan yang tidak sepenting itu,” kata lelaki itu.
“Baiklah kalau begitu, kau akan aku tunjuk menjadi direktur perusahaan negara, gajimu 20 juta sebulan,” kata ketua dewan itu lagi.
“Itu masih terlalu penting untukku, jangan sepenting itu,” kata lelaki itu lagi.
“Baiklah, kau akan aku angkat sebagai kepala bagian dan statusmu pegawai negeri dengan gaji 15 juta sebulan,” kata ketua dewan itu
sambil menghisap cerutunya.
“Wah, itu masih terlalu tinggi, mungkin engkau bisa mengangkatku menjadi seorang tukang ketik saja di kelurahan dengan gaji 500 ribu
per bulan,” kata lelaki itu penuh harap.
“Wah … tidak bisa itu …!!!” kata ketua dewan itu dengan muka serius.
“Untuk menjadi seorang tukang ketik di kelurahan, minimal engkau harus
punya ijazah S1.”

 

Close Ads X
Close Ads X