Membawa mobil matic memang tidak ribet dan tidak terlalu pegal, malah cenderung memudahkan pengemudi. Namun mesin matic rentan terhadap kerusakan terutama di bagian transmisi. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, harus diperhatikan segi perawatan serta penanganan yang ekstra.
Biasanya biaya perbaikan kerusakan mobil matic pun akan jauh lebih mahal dibanding mobil manual. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan pada mobil matic.
Pertama adalah servis berkala. “Hal ini masuk di urutan pertama karena dengan servis berkala, pemilik dapat mengetahui kondisi kendaraannya. Dianjurkan servis berkala pada 10.000 kilometer (km) per enam bulan bagi kendaraan matic (sesuai tahun dan jenis pembuatan).
Kedua yakni penggantian oli transmisi. Memelihara transmisi otomatis sangat diperlakukan penggantian oli secara teratur dan berlanjut setiap 25.000 km dan maksimal 50.000 km. Gunakan pelumas transmisi yang dianjurkan oleh produsen mobil.
Kemudian lakukan deteksi dini pada valve dan oli transmisi, biasanya kerusakan atau kebocoran pada bagian gasket transmisi. Jika terbisa mengendarai mobil manual, pemindahan tuas yang kasar dan sentakan gas yang menyebabkan valve rusak dan kebocoran.
Selanjutnya mengganti oli transmisi setelah mengemudi dalam keadaaan banjir. Hindari mengemudi melewati genangan air dan banjir. Jika sudah terkena, segera mengganti oli transmisi karena kemungkinan besar air merembes ke dalam gearbox. Kemacetan gear atau transmisi merupakan resiko paling fatal jika mengabaikannya.
Terakhir adalah pengecekan kinerja transmisi. Untuk mengecek kinerja, kondisi mobil matic masih baik atau tidak, dapat dilakukan sendiri. Tempatkan tuas transmisi pada posisi drive atau reverse, setelah itu rem lalu lepas. Jika mobil langsung bergerak berarti tidak ada masalah pada transmisi anda. Mungkin ini adalah cara singkat untuk merawat mobil matic Anda dan bisa dicoba. Semoga dapat mengurangi risiko kerusakan. Selamat mencoba!
(mtv)