Menyoalkan Kematian

Robie Fanreza Dosen UMSU/ Wkl. Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan

Ketika kita membaca alqur­an pasti menemukan potongan ayat yang mem­bicarakan soal kematian. Allah memberikan informasinya “Kematian untuk menguji siapa diantara kita yang lebih baik amalnya Al-Mulk : 2.
Bicara soal amal tentu tidak bisa lepas dari semangat seorang hamba dalam men­jalankan perintah Allah dan berusaha meniggalkan la­rangan-Nya. Karena kematian meru­pakan keniscayaan yang tidak dapat ditolak oleh siapa pun, maka sebelum dijemput malaikat Izrail mengisinya dengan kegiatan amal shaleh.

Prinsipnya adalah memperbanyak amal dalam kehidupan kita dan amal harus berkualitas. Jika amal sudah banyak dan berkualitas tak perlu khawatir keberadaan kita, insyaallah lapang dan dimudahkan Allah tempat yang baik. Sebaliknya jika tidak menyiapkan amal maka kehidupan yang akan dihadapi menjadi tidak nyaman.

Kematian selain menguji kita juga merupakan pintu untuk menuju tempat yang lebih indah dan nikmat. Bagi hamba yang mengerjakan amal yang banyak dan berkualitas, ia ingin segera untuk berjumpa dengan sang Pencipta. Dan apalagi tempat yang dituju tersebut lebih nikmat dari tempat sebelumnya. Seperti “Merasakan indahnya syurga “ kepada orang bertakwa sungguh mengagumkan dan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Di surga itu ada sungai dari air yang tiada berubah rasanya dan baunya, sungai dari susu yang tiada berubah rasanya betapa pun lama disimpan, sungai dari khamar yang lezat rasanya, sungai madu yang tersaring juga memperoleh segala macam dan jenis buahan QS. Muhammad : 15.

Tetapi kalau tempat yang dituju lebih buruk dari tempat sebelumnya dipastikan tidak mau pindah. Karena sudah mengetahui tempat yang dituju tidak nyaman dan buruk, dia akan berdoa kepada sang Pencipta untuk menunda kematiannya agar dapat beramal banyak dan berkualitas. Atau sebalik pintu menuju tempat yang tidak menyenangkan pengunjungnya. Maka tidak sedikit diantara ummat muslim merasa khawatir atau merasa takut untuk menghadapi kematiannya.

Karena bayangan-bayangan tempat yang tidak menyenangkan sudah muncul dibenaknya. Ada beberapa alasan memang diantaranya takut menghadapi mati dikarenakan sudah merasa nyaman hidup didunia.

Kematian hal yang pasti dihadapi oleh setiap manusia yang tidak bisa dihindari. Justru jika mempersiapkan diri menghadapinya dengan optimis atau dengan amal shaleh yang tidak sedikit. Tidak mempersoalkan kematiannya dimana dan sebab apa yang terpenting amalnya sudah disiapkan sejak dini.

Nah, dengan demikian perlu kita menyadari waktu yang Allah berikan kepada kita sampai hari, tanda sayang dan kasih Allah kepada kita. Tentunya dengan sayang dan kasih harus dimanfaatkan dengan baik dan bijak, agar tidak menjadi kerugian yang mendalam.

Penutup
Daun muda yang mulai tampak kemudian menggantikan daun-daun yang tua, begitulah kehidupan ada yang lahir dan ada yang meninggalkan dunia. Bedanya Allah memanggil kita tidak mengenal batasan usia, yang tua bisa duluan meninggal dunia dan yang muda juga bisa meninggal dunia bahkan masih bayi yang baru lahir pun juga bisa meninggal dunia. Semoga kita mendapatkan kematian dengan husnul khatimah. Fastabiqul khairat

Close Ads X
Close Ads X