Mencari Bukti Sampai ke Semak

Tak di Jakarta, tak di London, tak di New York, Amerika Serikat, curiga pasangan tak setia jadi alasan utama menelepon detektif swasta. Dan sialnya bagi para laki-laki, kecurigaan istri atau sang pacar bukan tak beralasan.

Leon Hart, detektif swasta di InTime Investigations yang berkantor di London, mengatakan 85 persen kecurigaan sang istri atau pihak perempuan soal penyelewengan pasangannya terbukti benar adanya. Sementara itu, kecurigaan sang suami atau pihak laki-laki terhadap perselingkuhan istri atau kekasihnya hanya 50 persen yang terbukti benar.

“Perasaan perempuan itu jarang sekali meleset,” kata Leon kepada Independent beberapa pekan lalu. Miguel Rodriguez, detektif partikelir di R.Q. Investigations, New York, sepakat dengan kesimpulan Leon. Menurut Miguel, ”Saat seorang perempuan meneleponku, mereka sudah tahu. Para perempuan itu hanya tinggal butuh bukti.” Tugas Miguel dan Leon-lah untuk memberikan bukti itu. Entah berupa foto, video, atau rekaman suara.

Di Wales, SGI Private Investigator memasang papan nama yang sangat gagah: Number One Female Detective in Wales. Biro detektif yang didirikan oleh Sarah Gallienne ini memang pintar menjual diri. Sebagai biro detektif perempuan, sebagian besar klien yang datang juga perempuan. Dan gampang diduga, mereka datang untuk mengadukan pasangannya yang dicurigai “main mata” dengan perempuan lain.

SGI sudah berumur delapan tahun. Sebagian besar detektifnya punya pengalaman sebagai penegak hukum. “Berdasarkan pengalamanku, klien perempuan yang merasa diselingkuhi lebih suka berbicara dengan sesama perempuan. Mereka merasa hanya perempuan yang bisa memahami masalah perempuan,” kata Sarah, kepada Wales Online, beberapa pekan lalu. Sedangkan beberapa klien pria yang datang kepada Sarah merasa detektif perempuan lebih efektif membuntuti target lantaran orang jarang curiga kepada perempuan.

Luke Athens sudah 21 tahun menjadi detektif swasta di Australia. Tak terhitung berapa banyak kasus perselingkuhan yang dia tangani. Dia punya biro detektif dengan nama yang lucu, Heartbreakers Private Investigators. Ya, kabar yang dia sampaikan biasanya memang bikin hati kliennya berkeping-keping.

Berdasarkan pengalaman Luke, Facebook punya “dosa” atas banyak kasus perselingkuhan. Masa-masa lirik-melirik di kafe atau angkutan umum, menurut dia, sudah lama lewat. Kini orang saling menggoda dan berbalas rayuan gombal lewat Facebook dan jaringan media sosial lain.

Tapi meninggalkan jejak selingkuh di media sosial justru memudahkan Luke dan detektif lain mengumpulkan bukti kenakalan mereka. “Setiap kali mereka memasang foto, di baliknya ada metadata,” kata Luke, dikutip The Sun. Banyak hal bisa ditelusuri lewat data itu.

Lantaran makin banyak mata dan kamera di mana-mana, pasangan yang berselingkuh pun makin “kreatif” mencari tempat. Hotel yang biasa jadi tempat “populer” hubungan terlarang bukan pilihan utama lagi. Luke berkali-kali memergoki pasangan selingkuh di tempat yang agak tak lazim.

Beberapa bulan lalu, misalnya, berhari-hari menguntit target, Luke dan timnya tetap tak mendapatkan bukti perselingkuhannya. Orang itu sangat sibuk dan seperti tak punya waktu untuk perempuan lain. Luke sempat tak yakin apakah dia benar-benar punya perempuan lain. Hingga akhirnya Luke membuntutinya lari pagi.

Di tengah jalan, sang target rupanya bertemu dengan seorang tetangga perempuan dan kemudian joging bersama. Beberapa menit berlari, mereka melintasi daerah bersemak. Di antara rimbunnya semak-semak, mereka “berhenti” selama hampir setengah jam. Luke, yang ingin tahu apa yang terjadi selama setengah jam itu, kemudian memasang sejumlah kamera. Dan seperti yang dia duga, bukti perselingkuhan itu dia dapatkan di antara semak-semak tersebut.

Di tengah jalan, sang target rupanya bertemu dengan seorang tetangga perempuan dan kemudian joging bersama. Beberapa menit berlari, mereka melintasi daerah bersemak. Di antara rimbunnya semak-semak, mereka “berhenti” selama hampir setengah jam. Luke, yang ingin tahu apa yang terjadi selama setengah jam itu, kemudian memasang sejumlah kamera. Dan seperti yang dia duga, bukti perselingkuhan itu dia dapatkan di antara semak-semak tersebut.

Kadang Luke tak habis pikir dengan tempat-tempat yang dipilih pasangan selingkuh. Pernah dia mendapatkan bukti pasangan yang berselingkuh di lapangan parkir terbuka, di tengah panasnya terik sinar matahari. “Aku harus mengakui kreativitas mereka pada saat ‘kepepet’. Seandainya saja mereka memberikan usaha yang sama untuk istri atau pacarnya, perselingkuhan ini tak akan pernah terjadi,” kata Luke.

Di Mumbai, India, orang-orang memanggil Rajani Pandit, Lady James Bond. Ada pula yang menyebutnya Lady Durga. “Tapi aku lebih suka menyebut diriku sebagai detektif perempuan pertama di India,” kata Rajani, 49 tahun, kepada Al-Jazeera. Semula dia menangani kasus apa saja yang diminta klien. Mulai kasus pembunuhan, anak kecanduan narkotik, hingga perselingkuhan bintang film kondang India. “Tapi makin lama kian banyak kasus perselingkuhan yang tangani…. Internet sudah mengubah banyak hal,” ujar Rajani.
(dtx)

Close Ads X
Close Ads X