Menginjakan kaki di kota ini
Hanya tampak perempuan-perempuan
cemas menunggu malam
Entah apa diharap dari malam
Yang begitu gelap kerap mengakrat
Sekeping permata?
Sekepok uang? Ah, apa iya
Bukankah malam cuma punya dosa?
Tak lebih
“Hei, Bung! Ini kota apa namanya?”
Tanyaku pada lelaki tengah mengantri
Memesan mimpi pada secarik kertas
“Oh, ini namanya kota sibagur tano,
silakan Bung.”