Imunisasi Campak Rubella di Tanjungbalai Tak Capai Target

Tanjungbalai | Jurnal Asia

Imunisasi vaksin Campak dan Rubella atau Measles Rubella (MR) di Kota Tanjungbalai hingga saat ini belum capai target dan baru trealisasi sekitar 11 % persen.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Tanjungbalai Burhanuddin Harahap SKM MKes dalam pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kampanye imunisasi MR dan penyelenggaraan surveilans kesehatan Tanjungbalai di Raja Bahagia Resto Selasa, (16/10).

“Pemko Tanjungbalai menargetkan sebanyak 54.621 anak diimunisasi meliputi usia 9 bulan sampai usia kurang 15 tahun di enam kecamatan. Masalahnya warga menunggu fatwa MUI saat itu dan banyak sekolah menolak sama sekali murid dan siswanya divaksin karena belum ada fatwa MUI,”ujar Burhanuddin.

Konsultan United Nation Children’s Emergency Fund (UNICEF) Regional Sumatera Utara Dr Sartini menjelaskan, saat mulai dikampanyekan, vaksin menjadi masalah saat itu di masyarakat karena vaksin terdapat insulin babi, tetapi sekarang sudah ada fatwa MUI dan vaksin MR sifatnya mubah dan bisa digunakan dalam keadaan darurat dan itu diperbolehkan.

Sementara informasi berita bohong di masyarakat bahwa penggunaan vaksin MR mengalami kelumpuhan, muncul bintik – bintik di sekujur tubuh dan wajah. “Pencegahan Rubella merupakan tugas kita bersama dan bukan hanya Dinas Kesehatan,tetali perlu kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, sehingga anak-anak kita bisa terhindar dari Rubella. Kalau anak kita telah terinfeksi Rubella, anak tersebut tidak dapat lagi dikembalikan sediakala lagi. Hal inilah yang mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dalam mencegah anak indonesia terhindar dari Rubella,”paparnya.

Menyoal pencapaian target imunisasi MR di Provinsi Sumatera Utara khususnya Tanjungbalai masih sangat jauh dari target diharapkan pelaksanaannya kedepan dapat terelisasi dengan baik,karena berdasarkan data, anak-anak Tanjungbalai sangat rentan terkena Rubella.

Wakil Walikota Tanjungbalai Ismail menyatakan, pelaksanaan imunisasi MR belum tercapai di Tanjungbalai dan hingga saat ini pencapaian target imunisasi MR masih sekitar 11 persen dan bahkan terendah dari 33 kabupaten/kota di Sumut.

Untuk itu diperlukan koordinasi dan sinergitas dari seluruh Stake Holder khususnya para ulama yang bernaung dalam MUI membantu memberikan pencerahan dan informasi yang positif akan manfaat penggunaan vaksin MR bagi anak dan ibu hamil guna menghindari anak dari cacat dan penyakit lainnya.

Pertemuan itu juga menghadirkan dua orang anak yang positif terinfeksi Rubella sejak lahir, yakni Muhammad Fauzan Sianturi (15) anak dari pasangan Rio Sianturi (41) dan Rosdiana Saragih (39) yang beralamat di Sarang Elang, Kabupaten Asahan serta Muhammad Akbar (25 bulan) anak dari pasangan Ismail (35) dan Erni Hidayah (30) yang beralamat di Sei Lunang, Kecamatan Sei Kepayang Timur.
(sad)

Close Ads X
Close Ads X