Daripada Kejar Jabatan, Mending Bikin Startup

Deputi akses permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo (kiri) berbincang dengan sejumlah pelaku usaha ekonomi kreatif sub sektor kuliner di Surabaya disela-sela roadshow kompetisi dan konferensi food startup Indonesia (FSI) keempat di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/4). Kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang pelaku usaha ekonomi kreatif sub sektor kuliner di Surabaya melalui FSI tersebut bertujuan untuk menarik penanam modal dalam memasarkan produk kuliner. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww/17.

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Rudiantara menyatakan, masyarakat harus keluar dari zona nyaman jika ingin menjadi orang yang sukses. Masyarakat harus keluar dari pekerjaan profesionalnya untuk mendirikan usaha rintisian yang memanfaatkan teknologi, seperti startup.

“Jadi harus keluar dari comfort zone (zona nyaman), kalau tidak keluar kita tidak akan maju. Berhenti aja jadi profesional. Itu juga saya bilang di teman-teman Kemenkominfo, daripada kejar-kejar jabatan mending keluar aja, bikin startup,” ujar dia Jakarta, Jumat (8/12).

Pria yang akrab dipanggil Chief RA ini menuturkan, adanya teknologi juga mempermudah usaha yang dirintis oleh masyarakat. Dengan begitu, secara tidak langsung teknologi bisa merubah proses bisnis.

Dia mencotohkan, pada pe­ru­sa­haan layanan jasa pemesanan tiket online Traveloka. Dahulu, kata dia, masyarakat yang ingin membeli tiket perlu ke konter, namun semenjak Traveloka masyarakat bisa membeli tiket pesawat maupun pesan hotel secara online.

“Inti dari semua itu adalah proses bisnis. Teknologi hanya sebuah tools untuk bisa lebih cepat, murah, efisien, efektif dan lainnya,” kata dia.

Dalam hal ini, Rudiantara mengungkapkan pihaknya juga ikut membantu masyarakat yang ingin mendirikan startup. Salah satunya dengan menggagas Gerakan 1.000 Startup yang telah dimulai pada tahun lalu.

Selain itu, terdapat pogram Nexticorn yang mana pemerintah akan menjembatani startup-startup Indonesia yang ingin menaikan level menjadi unicorn. Unicorn sendiri adalah startup yang valuasinya mampu menembus 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 13,5 triliun

“Pemerintah punya program 1.000 startup. Jadi jangan takut, asal pikiran kita bagaimana merubah proses bisnis menggunakan teknologi. Kan kita bisa jaga anak dirumah, bisa kerja dirumah,” ucapnya.(bs)

Close Ads X
Close Ads X