BBPOM Medan Bongkar Gudang Jamu Ilegal | Ruko Ditengarai Penyalur Kosmetik Digerebek

4-JAMU ILEGAL  (1)
Medan | Jurnal Asia
Dua penggerebekan diduga barang ilegal terjadi di Medan, pada lokasi terpisah. Diantaranya adalah Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), menyatroni gudang penyimpanan puluhan ribu botol jamu tradisional ilegal asal Pulau Jawa. Sedangkan tim aparat Poldasu melakukan penggeledahan di rumah toko, yang ditenggarai jadi penyalur kosmetik tak berizin, Rabu (4/2) siang

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan mengamankan 36.492 botol jamu tradisional tanpa izin edar senilai Rp 620.364.000 dari salah satu gudang yang terletak di Desa Becek, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.

Kepala BBPOM Medan, Ali Bata Harahap, Rabu, mengatakan adapun jamu tradisional yang diamankan tersebut, terdiri dari tiga jenis seperti jamu Tawon Klanceng produksi UD Putri Kinasih sebanyak 2.929 kotak atau sekitar 35.148 botol.

Kemudian, jamu asam urat madu klanceng produksi UD Telaga Ayu Mandiri sebanyak 96 kotak atau sekitar 1.152 botol, dan jamu jawa asli sebanyak 16 kotak atau sekitar 192 botol.
Ia mengatakan penyitaan yang dilakukan ini untuk sementara dikarenakan tanpa ijin edar, dengan kata lain, mutu dan khasiatnya tidak terjamin.

Mengenai apakah jamu tersebut mengandung bahan kimia obat (BKO), dirinya belum bisa memastikannya, karena masih harus dilakukan uji laboratorium. “Sementara jamu ini tanpa izin edar. Untuk mengetahui apakah mengandung BKO, nanti akan kita lakukan uji di laboratorium. Kita juga melihat, nomor registrasinya fiktif, tidak terdaftar di Badan POM,” katanya.

Sebelum dilakukan penggerebekan, pihaknya telah melakukan investigasi selama tiga bulan dan setelah penyelidikan dianggap cukup, Selasa (3/2) sekitar pukul 10.00 WIB, tim meluncur ke lokasi dan langsung mengamankan jamu tersebut.

“Tersangkanya satu orang, berinisial U. Saat ini kita masih mendalami dari mana jamu tersebut diperoleh maupun hal-hal lainnya. Ancaman bagi pelaku maksimal 15 tahun penjara dan denda sebanyak Rp 1,5 miliar,” katanya.

Dalam kesempatan itu ia juga meminta masyarakat agar cerdas dalam memilih dan memilah produk yang akan dikonsumsi dan jika merasa curiga, masyarakat bisa mengeceknya langsung di laman www.pom.go.id. “Nanti di situ ada kategorinya. Tinggal pilih apa yang dicari dan lihat nomor registrasinya,” katanya.

-Poldasu Gerebek Ruko Penyalur Kosmetik Ilegal
Sementara itu, di lokasi terpisah puluhan aparat Poldasu menggerebek rumah di Jalan Merbau No.12, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah pada Rabu (4/2) siang sekira pukul 12.00 WIB. Adalah petugas Subdit II/Indag (Perindustrian dan Perdagangan) Direktorat Reskrim Polda yang menyambangi lokasi ini, serta mengamankan 2 wanita dari TKP.

Dari keterangan dihimpun Jurnal Asia melalui tetangga wanita di lokasi, yang berjualan soto ayam herbal, Yungling, menjelaskan kedatangan beberapa orang pria menaiki mobil Toyota Avanza BK 1090 HC, serta kenderaan pribadi lainnya. Mereka berhenti di depan ruko berpagar besi hitam tertutup tersebut (kandang harimau-red). Selanjutnya memanggil orang di dalam rumah, hingga tak berapa lama kemudian ada seorang wanita keluar menyambut para petugas.

Berselang 30 menit, aparat lalu memboyong 2 perempuan dan meninggalkan lokasi. Namun salah satu mobil Toyota Avanza BK 1090 HC yang ditumpangi 5 orang pria berpakaian kemeja, tetap berada di lokasi dan menikmati makan siang di Rumah Makan Soto Ayam Berherbal milik Yung Ling. Mereka buru-buru pergi pasca mengetahui kehadiran awak media.

Kepada Jurnal Asia, Yung Ling menjelaskan rumah tersebut digrebek polisi. “Tadi ada puluhan laki-laki yang datang ke rumah itu. Terus, mereka masuk ke dalam. Nggak lama, mereka membawa 2 orang wanita dan membawanya dengan mobil warna hitam,” jelas Yungling.

Ditambahkannya, ia tidak mengetahui persis kalau rumah tersebut menjual kosmetik. “Nggak tau pasti ya, soalnya saya pun jarang ngomong sama mereka. Kalau yang saya dengar-dengar, memang rumah itu menjual kosmetik. Tapi nggak tau resmi atau nggak resmi,” katanya sembari meninggalkan wartawan.

Sementara itu, ketika Jurnal Asia mendatangi kediaman yang dimaksud, tak satupun orang bersedia keluar dan memberikan keterangan. Namun dari arah jendela, tampak ada mengintip kehadiran jurnalis di depan pagar rumah berlantai dua tersebut. (imam/ial/ant)

Close Ads X
Close Ads X