Pulang Nobar, Siswa SMA Dirampok 3 Pria Bersajam

Medan | Jurnal Asia
Meski pihak kepolisian terus melalukan patroli sebagai upaya Cipta Kondisi selama bulan suci Ramadhan, namun aksi perampokan masih saja terjadi.
Kali ini para pelaku yang berboncengan tiga mengendarai sepeda motor, memaksa korban, Martin (17) siswa kelas II SMA warga Jalan Malaka Kelurahan Pandau Hilir Kecamatan Medan Perjuangan, menyerahkan sepeda motornya di bawah ancaman senjata tajam, Senin (30/6) dinihari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Mapolsekta Medan Timur, Senin (30/6) siang, peristiwa perampokan yang dialami korban tersebut bermula ketika dirinya dalam perjalanan menuju pulang usai menonton pertandingan Piala Dunia di salah satu cafe di kawasan Jalan Setia Budi Medan, yang memang dijadikan tempat nonton bareng (Nobar) selama Piala Dunia berlangsung.
Tak jauh dari tempat tinggal korban di Jalan Malaka Kelurahan Pandau Hilir Kecamatan Medan Perjuangan, sekira pukul 03.00 WIB, mendadak tiga orang pria berperawakan tinggi mengendarai satu unit sepeda motor matic langsung menghentikan laju sepeda motor korban dengan ancaman senjata tajam jenis samurai, yang ditodongkan tepat ke pinggang korban.
Alhasil, korban akhirnya tak berkutik dan terpaksa menuruti permintaan para pelaku yang kemudian merampas sepeda motor korban jenis Honda Revo bernopol BK 2506 ACU miliknya.
Berhasil  menguasai sepeda motor korbannya, para pelaku kemudian kabur melarikan diri meninggalkan lokasi, seraya mengan­cam akan membunuh korban apabila berteriak.
Atas peristiwa tersebut, korban ditemani kakak dan ibunya melaporkan peristiwa itu ke Mapolsekta Medan Timur, tertuang dalam Nomor: LP/790/VI/2014/Resta Medan/Sek.Medan Timur.
“Dia baru pulang nonton bola Bang, kan Piala Dunia banyak tempat nongkrong nonton bareng. Pas dia pulang, nggak jauh dari rumah dia dipepet 3 orang naik satu kereta, orang itu (para pelaku) ngancam adikku pakai senjata terus langsung merampas kereta adikku. Udah gitu siap ngerampas kereta, orang itu (para pelaku lari) sambil ngancam mau dibunuhnya adikku kalau menjerit,” ujar Margareta, kakak korban saat ditemui di Mapolsekta Medan Timur.
Terpisah saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Syarifurrahman menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki identitas para pelaku yang diduga kerap beraksi di kawasan tersebut, hingga saat ini Polsekta Medan Timur juga telah menurunkan personel untuk melacak keberadaan para pelaku.
“Laporannya sudah kita terima, saat ini masih kita selidiki identitas para pelaku. Diduga pelaku adalah orang yang sama dengan pelaku kejahatan yang kerap terjadi di wilayah tersebut,” jelas Syarifur singkat.(bowo)

Close Ads X
Close Ads X