Nyawa Terancam Melayang | Janda Polisikan Pecatan TNI

Medan – Takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan karena dirinya kerap diancam oleh mantan TNI, Syafrida (43) warga Jalan Pasar VII Tembung, mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, guna melaporkannya, Kamis (22/2).

Kepada Jurnal Asia, ibu memiliki anak tiga yang kini berstatus janda ditinggal cerai suaminya dua tahun lalu itu menceritakan.

Pada Rabu (14/2) malam sekira pukul 21,30 WIB dirinya didatangi Fh (40) dikediamannya. Fh, yang merupakan mantan anggota TNI, yang sudah dipecat itu dan tinggal tak jauh dari rumah Syafrida, disitu mengatakan agar janda tiga anak itu jangan lagi dekat dengan pria berinisial Ag.

Lantas Syarida, menjelaskan jika Ag, merupakan teman kecilnya waktu masih duduk dibangku sekolah dasar. Namun Fh, yang dibakar api cemburu tidak menerima penjelasan Syafrida. Sehingga keduanya pun tak luput terlibat cek-cok mulut.

“Sebelumnya aku sudah pernah bilang sama Fh, bahwa Ag bukan pacar ku. Namun Ag, teman kecil ku dulu sewaktu kami duduk dibangku sekolah dasar. Tapi Fh, juga tidak menerima dan terus menuduhku yang bukan-bukan. Padahal Ag, sudah memilik dua anak dan istri. Bahkan aku dan istrinya juga berteman baik. Buat apa dia cemburu yang tidak beralasan,”sebut istri mantan pegawai negeri sipil (PNitu saat berada dikantor polisi.

Dikatakannya, jika dirinya sudah menjalin hubungan asmara dengan Fh, sudah memasuki tujuh bulan dan Ia kerap diancam jika dekat dengan laki-laki lain.

“Setiap ada laki-laki lain yang dekat, aku selalu diancamnya akan dipukul bahkan menghilangkan nyawa ku. Itu tidak sekali, kalimat itu kerap dilontarkannya kalau kami lagi ribut. Sifatnya yang kasar lama-lama membuat aku jenuh dan takut,”kata Syafrida.

Singkat cerita, Rabu (21/2) sore pertikaian antara keduanya kembali memanas. Disitu dirumah Syafrida, ia ditampar dan kembali diancam akan dibunuh dikarenakan persoalan cemburu. Tak tahan dan disertai rasa takut, sehingga janda itu pun mendatangi kantor polisi.

“Nggak tahan lagi aku dan aku juga takut sama marahnya dia saat mengancam aku. Aku takut nanti ucapannya itu jadi kenyataan. Aku kemari (kantor polisi) mau melapor bang,”katanya sembari menunggu antrian untuk membuat laporannya diruang sentra pelayanan kepolisian (SPK) Polsek Percut Sei Tuan. (hendra/van)

Close Ads X
Close Ads X