Mengaku Berpangkat Brigadir | Polisi Gadungan Diringkus Polsek Medan Area

Medan | Jurnal Asia
Seorang pria mengaku sebagai anggota Polri yang bertugas di Poldasu, Hari Wijaya (29) warga Jalan Johor, Medan diamankan personil Reskrim Polsek Medan Area di Jalan Denai Gang Giat, Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Selasa (2/2) sore.

Polisi gadungan itu diamankan personil reskrim Polsek Medan Area, masih mengenakan seragam Polri ketika hendak membawa (menangkap) Adi (26) alias bebek yang dituding calon adek iparnya berinisial S, sebagai pelaku curanmor. Hari memboncengnya dengan sepedamotor Honda Beat BK 6083 AAF dalam kondisi tangan diborgol.

Ceritanya, Minggu (31/1) di salah satu tempat permainan bola bilyar, pacar Dedi alias Bebek yang belum diketahui namanya itu datang ke lokasi permainan bilyar tersebut. Di situ, pacarnya mengajak Dedi untuk menghadiri undangan persepsi pernikahan temannya. Karena asyik bermain, Dedi menolak ajakan tersebut.

Kemudian Dedi menyuruh pacar­nya itu untuk pergi sendiri dengan meminjam sepedamotor Yamaha Mio BK 5347 ADK milik temannya berinisial S. Selanjut­nya pacarnya pergi. Karena lokasi di tempat per­mainan bilyiar itu tak lagi mengasyikkan, Dedi alias Bebek dan temannya S, pergi mencari lokasi permainan baru bersama rekannya yang lain. Dedi dan S sepakat, sepedamotor yang dipinjam pacarnya itu dititipkan di rumah Dedi di Jalan Denai Gang Giat, Medan Denai.

Semenjak sepedamotor Mio itu dititipkan di rumah Dedi, temannya berinisial S, tak kunjung datang untuk mengambil. Selasa sore, sekira pukul 16.00 WIB, S datang ke rumah Dedi bersama Hary Wijaya dengan berseragam polisi yang mengaku bertugas di Poldasu.

Kedatangannya itu ternyata untuk menangkap Dedi, dengan tuduhan telah menggelapkan sepedamotor yang dipinjam pacarnya tersebut. Kemudian Hary Wijaya, polisi gadungan (tersangka) memborgol kedua tangan Dedi dan memboncengnya dengan sepedamotor Honda Beat BK 6083 AAF. Rencananya, Dedi akan dibawa ke Poldasu.

Keluarga Dedi histeris ber­teriak sembari memohon kepada polisi gadungan itu agar Dedi tidak ditangkap lantaran tidak me­lakukan penggelapan. Warga yang mengetahuinya dengan cepat langsung me­ma­dati rumah Dedi. Saat polisi ga­dungan itu bersikukuh hendak mem­bawa Dedi, petugas Reskrim Polsek Medan Area yang saat itu me­lintas mendatangi lokasi.

Kedua personel Reskrim itu lalu menenangkan ratusan massa agar tidak bertindak anarkis. Setelah mendapat keterangan dari Dedi terkait persoalan yang sebenarnya, polisi asli bertanya kepada polisi gadungan itu. Saat ditanya tugas dimana, pelaku menjawab gugup.

Aksi nekat polisi gadungan mengaku berpangkat Brigadir itu terbongkar. “Tadinya kami kira dia (polisi gadungan) itu benar-benar ang­gota Polri, lantaran ia menge­nakan jaket. Namun saat kami ta­nya­kan tugas dimana dan dan pangkatnya apa, ternyata yang disebutnya salah semua. Dia bilang tugas di Kapolda dan pangkat Brigadir. Padahal seragam yang dikenakannya berpangkat Bripka. Lalu senjata yang di pinggangnya merupakan jenis Revolver pistol mancis,” kata petugas Reskrim Polsek Medan Area.

Warga yang geram nyaris menghakimi polisi gadungan itu di lokasi. Dengan kesigapan kedua petugas, akhirnya emosi warga dapat diredam. Selanjutnya polisi gadungan itu, Dedi dan S, serta dua sepedamotor diboyong ke Polsek Medan Area guna proses pemeriksaan.

Saat diinterogasi polisi, Hary Wijaya (polisi gadungan) mengakui perbuatannya. “Saya menggunakan se­ra­gam polisi sudah dua tahun. Se­dangkan untuk per­soalan ini, saya lakukan karena S, calon adik ipar ku. S menga­ta­kan sepedamotornya telah di­gelap­kan Dedi. Makanya saya lakukan untuk menakut-nakutinya,” aku dia sambil tertunduk malu.

Kapolsek Medan Area, Kompol T Rizal Moelana ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini polisi gadungan itu sudah diamankan dan akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui tindakan kejahatan apa saja yang sudah ia lakukan dengan mengenakan seragam polisi tersebut.

“Selain tersangka, Dedi dan S berikut dua sepedamotor turut kita amankan guna penyelidikan lebih lanjut. Dari tangan polisi gadungan itu kita amankan juga sepucuk senjata mirip Refolver, tapi ternyata pistol mancis. Lalu ada beberapa kartu anggota (KTA) polisi. Kemudian beberapa kartu ATM, Lencana Polri, Wings dan baju seragam polisi. Kini kasusnya sedang kita kembangkan,” sebut Rizal.
(mag-05)

Close Ads X
Close Ads X