LPMP Sumut Gelar Lomba Pantun Tingkat SMP

JUARA PANTUN. Para juara pantun tingkat SMP se Sumut 2018 diabadikan bersama Kepala LPMP Sumut Afrizal Sihotang (6 kanan) didampingi Kadisdik Medan Hasan Basri dan pejabat LPMP Sumut lainnya.

Medan | Jurnal Asia

Menyambut dan menyemarakkan penyelenggaraan Asian Games 2018, di mana Indonesia sebagai tuan rumah, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut gelar lomba pantun tingkat SMP se-Sumut.

“Melalui ajang ini terbukti menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa yang mampu berfungsi untuk membangun kecerdasan pelajar, termasuk dalam berkomunikasi dan menyampaikan buah pikiran secara santun dan penuh etika,” kata Kepala LPMP Sumut, Afrizal Sihotang ST MSi akhir petang kemarin.

Tampil sebagai juara I, II, dan III lomba pantun siswa SMP Sumut 2018 ini, adalah SMP Tapanuli Tengah, SMP Negeri 1 Medan, dan SMP Negeri 1 Tebingtinggi. Piala dan piagam kepada para juara ini diserahkan Hasan Basri, Afrizal Sihotang, dan para pejabat di lingkungan LPMP Sumut.

Lomba pantun pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat se-Sumatera Utara 2018 diikuti 104 pelajar SMP dari 26 sekolah di 19 kabupaten/kota itu dipusatkan di Aula Pancasila LPMP Sumut, Medan Selayang yang berlangsung selama tiga hari.

Lomba digelar lembaga yang dipimpinnya tersebut juga bertujuan menumbuhkan pengembangan pendidikan budaya dan karakter di kalangan pelajar.

“Kami telah menyeleksi peserta secara objektif. Kami tidak menyangka hasilnya luar biasa. Para peserta ternyata cerdas-cerdas. Ini misalnya telihat saat mereka harus menjawab dengan pantun pertanyaan hanya dalam waktu satu menit untuk menyusun rima dalam pantun jawaban,” puji Afrizal.

Dewan juri yang terdiri atas tiga orang, masing-masing Dr Lela Erwani (Dosen Kopertis Universitas Amir Hamzah Medan), Drs Chaerul Anwar (Guru SMP Kemala Bhayangkari), dan Sahril (Balai Bahasa Sumut), menurutnya, benar-benar bersikap objektif dalam menilai seluruh peserta yang tampil penuh antusiasme.

Pada ajang ini, kata Afrizal terdapat kejutan yang positif yakni dari sisi geografis kebudayaan. Sebab, peserta bukan cuma berasal dari wilayah etnis Melayu yang dikenal dekat dengan keberadaan pantun, tetapi juga dari daerah lain, seperti Tapanuli Utara.

Kepada para siswa, Afrizal mendorong mereka untuk terus berkarya dan tetap bersemangat. Juga tetap menjadi anak yang patuh kepada orangtua dan penuh sopan santun.

Afrizal menyampaikan, juara satu lomba ini akan mewakili Sumut dalam lomba yang sama tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Jambi, pada 5-7 September 2018. Seluruh biaya utusan provinsi ini akan ditanggung oleh LPMP Sumut.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan, Hasan Basri MPd, saat menutup secara resmi lomba ini juga menyatakan hal sama. Pantun merupakan salah satu cerminan kecerdasan budaya Indonesia. Ini antara lain karena pantun mengandung nilai-nilai filosofis dan pendidikan, terutama tentang karakter mulia.

“Pantun adalah budaya kita. Dia mengajarkan filosofi yang mulia dan merupakan kristalisasi tinggi dari cara berkomunikasi,” katanya.

Disebutkannya, pantun juga turut membangun dunia literasi. Sebab, untuk mengarang pantun yang baik, seseorang dituntut antara lain untuk membaca dan menyimak untuk menyusum atau berbalas pantun.

Untuk itu, dia mengajak segenap pihak untuk melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal ini sehingga menjadi bagian sekaligus membentuk budaya nasional. Karenanya, pantun harus kita lestarikan. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X