Kebakaran Lumat 6 Unit Kios di Brayan Bengkel | Gudang Ban Bekas Juga Hangus

Warga berusaha merobohkan pagar saat akan memadamkan api yang membakar gudang ban bekas, di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatra Utara, Kamis (19/4). Belum diketahui penyebab terbakarnya gudang ban bekas tersebut. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/kye/18.

Medan – Sedikitnya 6 unit kios semi permanen yang dijadikan usaha bengkel dan tambal ban di Jalan Gunung Krakatau Simpag Jalan Perwira II Lingkungan IX, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Kamis (19/4) siang kemarin, hangus dilumat si jago merah, Kamis siang (19/4).

Informasi dihimpun wartawan, mulanya api muncul dari salah satu kios yang dijadikan usaha tambal ban. Percikan api yang berasal dari tungku masak tambal ban, seketika marak dan merembet ke dinding kios milik pria paruh baya Taruna Abdi Simbolon.

Banyaknya material yang mudah terbakar membuat api cepat membesar, sejumlah orang yang berada di dalam kios lari menyelamatkan diri. Kabar kebakaran ini lalu diteruskan kepada petugas pemadam kebakaran Kota Medan.

”Saya lihat asap tebal sekali arah Jalan Perwira II, setelah saya dekati ternyata betul ada kebakaran, kios bengkel ini,” ujar Ridho Aritonang (32) warga sekitar kepada wartawan.

Tak lama berselang, sekitar 6 unit mobil milik petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sesampainya disana, Ridho mengatakan petugas langsung menyemprotkan air ke sumber api. “Sekitar 1 jam kemudian api berhasil diredakan,” katanya.

Disana masih dikatakannya, petugas pemadam tidak berlama-lama, sesaat setelah api berhasil dijinakan, pemadam bergegas beranjak dari lokasi, lantaran terjadi kebakaran di lokasi lain. “Kabarnya ada kebakaran baru lagi di Jalan Brigjen Katamso,” terangnya.

Sementara, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Medan, M Yunus mengatakan ke­bakaran diduga disebabkan percikan tum­pahan bensin yang tersambar api tambal ban.

“Penyebab terjadinya kebakaran akibat percikan minyak bensin dari usaha tambal ban, persentase terbakar keseluruhan 80 persen,” ujarnya seraya mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kapolsek Medan Timur Kompol Wilson Pasaribu mengatakan akibat kebakaran itu ditaksir mengalami kerugian Rp1 miliar. “Tidak ada korban, total kerugian ditaksir Rp1 miliar,” tandasnya.

Gudang Ban Bekas

Terpisah, tempat penyimpanan (gudang) ban bekas yang merupakan tanah kosong di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun ludes terbakar, Kamis (19/4) sekitar pukul 14.40 WIB.

Untuk memadamkan api, sekitar 6 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) diturunkan. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.45 WIB.

Informasi yang dikumpulkan, api bermula dari adanya seseorang yang membakar sampah di dalam tempat penyimpanan ban bekas tersebut. Selanjutnya api semakin marak dan membakar seluruh tumpukan ban bekas yang ada di situ.

“Dengarnya gitu katanya ada yang bakar. Tapi nggak tahu apa yang dibakar, entah sampah atau bukan,” ungkap Rizal (30) warga yang tinggal disebelah lokasi kebakaran.

Rizal menjelaskan, saat kejadian ia sedang berada di dalam rumah bersama keluarganya. Namun dari luar ia mendengar warga yang teriak kebakaran, sehingga ia bergegas keluar untuk menyelamatkan diri.

Lurah Sei Mati, Irvan Jamal yang ditemui di lokasi kebakaran me­ngatakan, jika sebelum peristiwa ke­bakaran itu memang diketahui ada warga yang telah membakar sampah. Namun ia mengaku tidak mengetahui siapa persis warga yang melakukannya.

“Informasi yang kita dapat di la­pangan, kebakaran ini akibat bakar sam­pah yang dilakukan warga,” tuturnya.

Irvan menyebutkan, tidak me­ngetahui siapa dari pemilik tum­pukan ban bekas yang disimpan di lahan kosong bekas rumah yang terbakar tersebut. Sebab, kata dia, sang pemilik bukan merupakan warga setempat.

“Kita nggak tahu. Soalnya pemiliknya adalah orang luar, bukan warga kita,” pungkasnya.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani yang dikonfirmasi mengaku jika pihaknya masih mela­kukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran. Selain itu Revi juga me­ngatakan, bahwa pihaknya tengah memeriksa sejumlah saksi.

“Penyebab kebakaran itu masih diselidiki labfor. Apakah betul karena bakar sampah atau bukan,” tandas Revi. (bowo/ial/hut)

Close Ads X
Close Ads X