Kasus Perampokan di Perumahan Graha | Siswa SMA Bunuh Sui Chen demi Laptop

Medan – Setelah melakukan pemeriksaan intensif 2×24 jam, petugas Unit Reskrim Polsek Sunggal akhirnya resmi menetapkan WP alias Tofui (15), sebagai tersangka pembunuhan dan perampokan terhadap Ciam Siu Tiang alias Sui Chen (71), Kamis (3/11).

“Motif perampokan berujung dengan pembunuhan ini karena pelaku ingin membeli Laptop untuk digunakannya pada saat kerja kelompok, karena pelaku masih berstatus pelajar,” terang Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihanto didampingi Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marinduri saat merilis kasus ini di halaman Polrestabes Medan, Kamis (3/11) sore.

Awalnya, jelas Mardiaz, siswa SMA ini sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (1/11), tengah bermain internet di warnet Jalan Pasar I Sunggal. Niat merampok muncul tiba-tiba terhadap korban, diketahui membuka usaha kecil-kecilan di Komplek Graha Jl Pasar I Sunggal. Nantinya uang hasil rampokan itu akan digunakan Tofui untuk membeli laptop.

“Tersangka kenal dengan korban, karena dulunya pernah tinggal di depan rumah Sui Chen. Remaja ini juga baru dua hari pindah, jadi dia menetap bersama kakek dan neneknya. Apalagi sang ayah sudah meninggal, dan kondisi ibu sakit struk. Hal tersebut mendasari tersangka mengenal sasaran,” kata Mardiaz.

Remaja tanggung tersebut pun menjalankan rencana jahat yang sudah disusun. Selasa siang, ia mengambil pisau panjang milik almarhum ayahnya di rumah, di Komplek SDH yang berdekatan dengan lokasi kejadian. Setelah disimpan dalam tas ransel, Tofui pun mendatangi kediaman korban.

“Ia masuk ke dalam rumah korban di Komplek Graha No.B6, Jl Pasar I Medan Sunggal, yang berjualan jajanan dan rokok. Sedangkan pedang dimasukan ke dalam tas ransel,” terang Kapolrestabes.

Selanjutnya tersangka berpura-pura membeli minuman sachet di lokasi. Di saat Sui Chen lengah dan beranjak ke dapur, diam-diam Tofui mengeluarkan senjata tajam. Begitu wanita uzur tersebut kembali ke depan, lantas tersangka membayar minuman. Karena tak ada uang kembalian, Sui Chen masuk ke kamar dan saat itulah diikuti pelaku dari belakang dan serta menunggu di depan pintu.

Naas bagi korban, ketika menyodorkan uang langsung ditusuk perutnya hingga terjatuh. Melihat target masih bernyawa, To Fui pun menutup mulutnya sambil menusuk mata kiri dengan pisau. Setelah itu leher perempuan malang inipun digorok hingga tewas.

“Pasca korban meninggal, tersangka mengambil barang-barang di lokasi dan kabur lewat dapur, dengan cara melompati tembok belakang. Sebagai modus, ia berpura-pura meminta tolong ke warga untuk dibawa berobat, karena mengaku telah menjadi korban perampokan,” jelas mantan Kapolres Nias ini.

Dengan adanya kabar telah terjadi aksi perampokan, petugas Unit Reskrim Polsek Sunggal langsung datang ke TKP. Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi, ada menyatakan melihat terduga mencoba kabur. Adapun yang diperiksa masing-masing Leo, Jasmin dan Apin pemilik warung di Jalan Tanah Tinggi, Pasar I, Sunggal.

Menurut mereka, tersangka WP dengan tangan berdarah datang untuk minta tolong agar diantarkan ke klinik terdekat. Polisi yang mendapat informasi tak sampai satu jam, tersangka lalu diringkus. Setelah dimintai keterangan, ia pun mengakui perbuatan sadis tersebut.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita sebilah pisau, uang tunai Rp 790 ribu milik korban, dan beberapa slop rokok. “Akibat perbuatannya, ia diancam pasal 365 ayat 3 KHUPidana dengan ancaman penjara seumur hidup atau mati. Namun karena pelaku masih dibawah umur, maka hukuman tergantung dari persidangan nanti,” tandas Mardiaz.

Sementara, Tofui yang memakai penutup wajah ini tampak tenang ketika ditanyai sejumlah awak media. “Awalnya saya lihat lihat situasi dulu. Lalu saya keluarkan pedang milik almarhum ayah yang hoby memancing,” kata Tofui.

Asyik bercerita, dirinya sempat terunduk tak bisa berkata-kata, ketika ditanya oleh Kapolrestabes Medan, mengapa sampai bertindak keji. Kemudian dirinya mengaku pasca membunuh korban, dirinya dihantui oleh Sui Chen.

“Tadi malam saya didatangi, dia tanya mengapa saya membunuhnya,” kata remaja berbadan bongsor ini. Keterangan tersangka, juga diamini Panit Polsek Sunggal, yang mengatakan saat pemeriksaan di Polsek, pada malam hari sering menjerit ketakutan.

Sebelumnya, Warga yang bermukim di Perumahan Graha Jalan Pasar I Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal, digemparkan dengan tewasnya seorang wani‎ta renta berusia 71 tahun di kamar rumahnya No B6, Selasa (1/11) sore. Korban meregang nyawa dalam kondisi terkapar bersimbah darah, dibagian lehernya mengalami luka gorokan senjata tajam, sadisnya lagi mata korban juga dicongkel. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X