Ternate | Jurnal Asia
SS (12), warga Desa Porniti, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sabtu (27/2). Belum diketahui pasti penyebab korban mengambil jalan pintas itu. Dugaan sementara, korban kecewa karena permintaannya tak dipenuhi oleh orangtuanya.
Informasi yang dihimpun Minggu (28/2), sepulang sekolah pukul 09.20 WIT, SS meminta kepada ibunya untuk dibelikan setang sepeda untuk mengganti setang lama. Karena saat itu orangtuanya belum memiliki uang, permintaan itu belum dapat dipenuhi. Sang ibu yang menjadi orangtua tunggal setelah suaminya meninggal dunia itu mengatakan akan membelikan setang baru jika sudah memiliki uang. Mendengar itu, korban pun menangis.
Tak lama setelah itu, ibunya meminta korban untuk pergi ke kebun dan mengambil pisang untuk makan siang. Sekitar satu jam kemudian, ibunya yang baru pulang dari kebun kaget melihat anaknya dalam keadaan gantung diri. Ibu korban langsung berteriak meminta pertolongan tetangga.
Warga datang dan langsung menurunkan korban dari tali, lalu membawanya ke RSUD Jailolo. Namun sayang, nyawa korban tak tertolong lagi. Kepala Polres Halmahera Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Sutoyo mengatakan, dari hasil visum serta keterangan orangtua korban, dugaan sementara perkara ini murni bunuh diri.
Meski demikian, polisi akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap pasti penyebab kematian korban. “Sejauh ini dugaan sementara kami, yaitu murni bunuh diri, tapi untuk memastikannya kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Sutoyo. (kc)