Bawa Senpi saat Merampok, Buronan Tewas Ditembak Polisi

Pekanbaru | Jurnal Asia
Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyatakan bahwa dua bandit rampok bersenjata api yang tewas ditembak petugas setelah melancarkan aksinya di ibu kota Provinsi Riau tersebut merupakan buronan sejumlah Polda di Pulau Sumatera.

“Setelah melakukan peng­ungkapan, kami langsung ber­koor­dinasi dengan Polda Sumbar (Sumatera Barat). Ternyata di sana, kedua pelaku ini pernah merampok toko emas di Paya­kumbuh. Hal yang sama juga di Polda Sumsel (Sumatera Selatan),” kata Kapolresta Pekanbaru, AKBP Tonny Hermawan di Pekanbaru, Rabu.

Di Sumsel, lanjutnya, kedua perampok berinsial Zl dan Is itu cukup terorganisir dan kerap melakukan perampokan di se­jumlah tempat. Sasaran mereka adalah perangkat elektronik alat berat. Dalam melakukan pe­rampokan, jelasnya, kedua pelaku kerap menggunakan pistol.

Sementara di Sumbar, Tonny mengatakan bahwa keduanya pernah menjadi residivis dan kembali mengulangi kejahatannya dengan merampok toko emas di Kota Payakumbuh beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, petugas ga­bungan Brimob Polda Riau dan Polresta Pekanbaru menembak mati dua perampok berpistol setelah melancarkan aksinya di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Selasa lalu (18/5). Kedua pe­rampok tersebut diketahui berasal dari Sumsel.

Tonny mengatakan, kedua perampok itu terus memberikan per­lawanan dan sempat terjadi bebe­rapa kali kontak senjata dengan petugas saat akan diaman­kan. Dari penangkapan itu, ia mengatakan masih memburu seorang pelaku lainnya yang merupakan jaringan yang sama. “Kami belum tahu siapa, tapi tim masih terus memburu yang bersangkutan,” ujarnya.

Hanya saja, ia mengatakan pihaknya telah mendapatkan identitas buronan tersebut dari sejumlah saksi. Sementara itu, kedua pelaku yang tewas dipastikan diserahkan ke keluarganya masing-masing.

Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto mengatakan pengungkapan aksi perampokan berawal dari adanya informasi akan adanya aksi perampokan yang dilakukan sejumlah komplotan di Kota Pekanbaru dari luar Provinsi.

Berawal dari informasi ter­sebut, lanjutnya, Satreskrim Pol­resta Pekanbaru langsung ber­koor­dinasi dengan Intelijen Bri­mob Polda Riau guna me­lakukan patroli. Saat sedang patroli, benar saja polisi mene­mu­kan salah seorang dari kedua tersangka yang tewas tersebut, Zl.

Saat akan diringkus petugas, Zl justru melakukan perlawanan. Terjadi kontak senjata di sebuah jalanan sepi di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Karena kalah kekuatan, Zl akhirnya tumbang ditangan polisi sebelum akhirnya dipastikan tewas.

Dari pengembangan pe­nang­kapan Zl, petugas kembali mem­buru seorang pelaku lainnya. Pe­laku tersebut berinisial IS yang diketahui berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama.

“IS berhasil ditemukan saat mengendarai mobil Terrano. Saat akan ditangkap, IS juga melawan sehingga terjadi kontak senjata yang kedua kalinya,” ujarnya seraya menjelaskan bahwa aksi tembak-tembakan itu terjadi di Jalan Soekarno Hatta.

Pelaku IS akhirnya turut tum­bang ditangan polisi. Bimo me­ngatakan dari pengungkapan itu petugas mengamankan barang bukti uang hasil rampok senilai Rp166 juta, mobil, serta tiga pucuk pistol jenis FN dan Revolver rakitan dan tujuh butir peluru tajam. (ant)

Close Ads X
Close Ads X