Baru Pulang Beli Batu Akik, Hendra Ditikam Kakaknya Hingga Tewas

Jakarta | Jurnal Asia
Hendra Saputra (33) tewas dibunuh kakak kandungnya di rumahnya sendiri, Jl Kampung Rawa Selatan III RT 09/8 Kelurahan Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat. Belum jelas apa motif Suhendi (35) membunuh adiknya itu. Namun menurut polisi, motifnya adalah masalah keluarga.

Istri korban, Ika (29) menjelaskan, pada Senin (4/5) sore kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, suaminya bersama putra mereka, Adel (2) dan adik iparnya, Adimas (21) baru tiba di rumah. “Mereka habis beli batu akik,” ujar Ika di RS Cipto Mangunkusumo, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (5/5).

Saat itu, pelaku berada di dapur sedang memasak mie goreng. Hendra sempat menyapa kakaknya yang baru 2 minggu tiba di Jakarta ini. Namun sang kakak tak merespon. Tak disangka, tiba-tiba Suhendi mendatangi Hendra dan langsung menikamkan pisau ke dadanya. Tak sempat menghindar, Hendra yang saat itu tengah berbincang dengan Adimas di halaman rumah langsung ambruk dengan darah bercucuran dari dada. Seluruh anggota keluarga itu kaget dan langsung membawa Hendra ke RS Cipto Mangunkusumo. “Saya reflek teriak kencang. Saya juga sempat melihat kakak ipar saya itu bawa pisau berlumuran darah kembali ke dalam rumah,” ujar Ika.

Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung berusaha menolong dan melapor ke pihak kepolisian. Tak lama kemudian Suhendi langsung diamankan. Namun malang, setelah menjalani perawatan intensif di RSCM, nyawa Hendra tak tertolong. Ia mengembuskan nafas terakhirnya kemarin subuh, sekitar pukul 04.30 WIB.

Menurut Ika, kakak iparnya tersebut memang sempat mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya Ia menjalani perawatan di Cirebon selama 3 bulan dan baru pulang ke Jakarta 2 minggu yang lalu.
“Korban menderita luka tikam di bagian rusuk sebelah kanan serta goresan pisau di sepanjang dada hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Kapolsek Johar Baru, Kompol Wiyono.

Pria asal Sumatera Barat tersebut hari ini diterbangkan ke kampung halamannya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang mainan di depan Masjid Akbar, Kemayoran ini akan dimakamkan di tanah kelahirannya. “Pelaku sudah kami amankan dan ini masalah keluarga,” tutup Wiyono. (dc)

Close Ads X
Close Ads X