Waspada Terhadap Kecanggihan Teknologi

Oleh : Seli Alfianti

Teknologi memang ber­tujuan untuk meningkatkan ke­mudahan hidup manusia, akan tetapi bukan berarti dapat me­manfaatkannya dengan hal negatif ataupun menipu banyak orang. Sebenarnya manfaat teknologi adalah untuk meningkatkan taraf dan kualitas peradaban manusia di bumi ke tingkat yang lebih baik.

Oleh karena itu, harus dilandasi dengan pemikiran yang kuat agar kedepannya tidak merugikan manusia itu sendiri. Seperti kasus penipuan online yang tidak ada habisnya.

Derasnya kemajuan teknologi membuat banyak orang harus kian waspada, karena penipu akan memanfaatkan se­mua kemajuan tersebut untuk melancarkan niat jahatnya. Na­mun jika calon pelanggan itu cerdas, maka tentu akan aman. Bahkan penipunya sendirilah yang akan ditipu.

Sudah marak sekali penipuan-penipuan yang terjadi secara online. Terkadang kita sebagai pembeli barang serasa tak bisa berkutik apa-apa untuk me­nangkap pelaku penipuan tersebut karena kita bahkan tak mengerti atau mengenal apalagi tau seca­ra fisik orang yang melakukan pe­nipuan.

Tak jarang korban-kor­ban penipuan online hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan se­jumlah uang yang terlanjur ia transfer ke penipu itu. Tapi sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk melaporkan tindak penipuan tersebut.

Namun hal itu tidak akan dapat terjadi karena rata-rata penipuan online tersebut menggunakan akun palsu, maka dari itu kitalah sebagai pengguna teknologi harus pintar memakainya.

Seperti kasus penitupan agen travel. Merencanakan liburan dan benar-benar melakukannya sesu­ai rencana pastilah menyenang­kan. Liburan memang saatnya ber­senang-senang, tapi jangan lupa juga untuk terus waspada agar tidak menjadi korban peni­pu­an.

Berlibur memang sangat di­perlukan bagi setiap orang, ter­utama bagi orang pecinta travel. Namun sekarang banyak sekali terjadi kasus penipuan yang menimpa beberapa traveler. Tampaknya tidak ada tempat yang aman di bumi.

Mana di dunia nama penipuan adalah tempat umum. Nah di desa, bahkan di kota-kota besar juga aktor yang mengeksploitasi ketakutan dan kebingungan dari orang lain. Terutama di tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata. Traveler sebaiknya bisa lebih berhati-hati saat liburan agar tak jadi korban penipuan.

Tahun telah berganti, zaman pun yang makin maju. Sedikit banyak modus penipuan juga makin beragam. Apalagi saat ini berbagai urusan traveling juga sudah dilakukan secara online. Penipuan seperti situs pemesanan palsu banyak beredar.

Belum lagi ada saja travel agent palsu hingga pemandu wisata abal-abal yang meminta bayaran tanpa kejelasan, dan ini bisa terjadi di berbagai negara. Jangan sampai hal itu malah membuat kita juga sehingga tidak bisa berlibur.

Seperti kasus traveler yang ditipu pemandu wisata telah terjadi beberapa kali. Contohnya yang terjadi tahun lalu, dimana ada 38 turis china ditelantakan pemandu wisata di thailand. Tentunya sayang sekali jika ke­inginan bersenang-senang saat liburan malah berubah menjadi masalah.

Sebaiknya memang kalau membutuhkan jasa untuk mengurus berbagai hal terkait liburan, carilah yang resmi. Mulai dari agen perjalanan, pemandu wisata yang bersetifikat dan lain sebagainya.

berbasis bisnis travel bisa berujung penipuan bila paket yang ditawarkan jauh lebih mahal dari harga yang seharusnya. Dan biasanya memang jauh lebih mahal, karena kelebihan uang tersebut akan digunakan untuk membayar bonus member sebelumnya.

Para member pun hanya sibuk mencari anggota, supaya aliran uang tetap masuk, namun hampir sama sekali tidak menawarkan produk travel. Bisnis bodong ini hanya mengincar uang calon korban, tidak benar-benar menawarkan peluang bisnis yang berpotensi menguntungkan. Bisnis travel hanyalah samaran semata.

Karenanya, masyarakat harus benar-benar mengetahui apa yang dibelinya. Luangkan waktu untuk menghitung, jangan gelap mata karena tawaran yang ter­­lalu manis. Demikian juga, ta­nyakan apakah ada biaya-biaya tambahan yang mesti dibayarkan nantinya saat memanfaatkan paket liburan atau tiket yang dibeli lewat mlm travel.

Jika produk yang ditawarkan sangat mahal, bisa jadi Anda akan terjebak dalam money game, memperjualbelikan sesuatu yang tak wajar dan mengajak orang lain bergabung pula.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Tarakan Hamid Amren meminta agar masyarakat lebih cerdas. “Masyarakat harus lebih pintar dalam membeli tiket pesawat atau tiket speedboat yang resmi. Karena banyak ka­sus masyarakat kita yang ter­tipu memesan tiket via online,” ujarnya. (bulungan.prokal.co)

Dari kebanyakan kasus pe­nipuan agen travel gelap ter­sebut, para pelakunya biasanya menjanjikan harga yang lebih murah dari harga normal yang dijual agen resmi. Hamid pun mengakui bahwa pihaknya ke­sulitan untuk menindak agen travel gelap tersebut.

Karena itulah pihaknya menekankan kepada masyarakat jangan tergiur oleh harga murah, sedangkan agen tersebut tidak membuka outlet yang nyata dan tidak terdaftar secara resmi. “Kalau perlu perlu datang saja ke Dis­budparpora. Kami akan bantu berikan rekomendasi mengenai agen travel yang benar-benar terdaftar,” sarannya.

Oleh karena itu kita harus waspada terhadap kasus-kasus penlipuan berbasis online. Tek­nologi memang semakin canggih seiring perkembangan zaman dan otak manusia juga semakin pintar untuk memanfaatkan atau meni­pu banyak orang. Harapannya kita sebagai pengguna teknologi harus pintar memanfaatkan dan menggunakannya.

*)Penulis Adalah Alumni FKIP UMSU

Close Ads X
Close Ads X