TNI Wujudkan Mimpi Arsanah Menjadi Nyata

Oleh : Nasib TS

Di bangunan reot berdinding papan lapuk dan atap nipah yang terletak di ujung Kampung Sentosa Lingkungan 20 Kelurahan Belawan Sicanang itu, Arsanah tinggal seorang diri. Perempuan 46 tahun itu mengaku menjanda sejak 8 tahun lalu dan belum terpikir untuk berumah tangga kembali.

Perkawinannya dengan Amanullah selama 30 tahun tidak dikaruniai anak. Mantan suami pergi meninggalkannya begitu saja dan Arsanah memilih hidup sendiri di rumah tua berukuran 5×7 meter warisan orangtua.

Tiga saudara kandungnya yang lain sudah pindah dari kampung itu karena tidak sanggup bertahan hidup di kawasan terisolir. “Rumah yang saya tempati ini satu-satunya warisan orangtua yang tertinggal, karena bagian saudara-saudara saya yang lain sudah habis dijual” katanya.

Rumah yang atapnya mulai bocor di sana-sini itu sangat berarti bagi Arsanah. Di rumah itulah, Arsanah dibesarkan bersama saudara-saudaranya yang lain. Rumah itu menyimpan berbagai kenangan masa kecil hingga ia tumbuh dewasa. Karena itulah, Arsanah tetap berusaha mempertahankannya walau tinggal sendirian di rumah yang mulai lapuk dimakan zaman.

Keinginan untuk merenovasi rumah bersejarah itu hanya dipendam rapi dalam hati. Penghasilannya sebagai nelayan pencari lokan hanya Rp17.000 per hari. “Jangankan menyisihkan uang untuk memperbaiki rumah, untuk kebutuhan sehari-hari saja susah” katanya.

Miris
Beberapa tahun terakhir, hati Arsanah kian miris. Atap rumahnya mulai bocor-bocor dan dindingnya mulai lapuk. Bila hujan lebat apalagi disertai angin kencang, Arsanah hanya pasrah sambil berlindung di pojok ruangan yang masih terhindar dari kucuran air hujan. Bila kondisi cuaca terlalu gawat, ia mengungsi di rumah tetangga.

Sebelumnya, Arsanah sempat tinggal bersama seorang anak angkatnya di rumah itu. Sejak menikah Lebaran lalu, ia meminta sang anak angkat untuk memboyong istrinya ke tempat yang lebih nyaman. “Siang malam saya tak henti-henti berdoa pada Allah untuk memberi kemudahan bisa memperbaiki rumah sehingga saat-saat masa tua, kami bisa berkumpul di rumah ini. Anak saya itu juga masih susah, ” ujarnya.

Ketika kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 99 Kodim 0201/BS mengerjakan berbagai proyek infrastruktur di kampungnya, Arsanah tak pernah berpikir rumahnya menjadi sasaran program TMMD. Ketika truk pengangkut material bersama para prajurit berseliweran mengerjakan penimbunan jalan di depan rumahnya, seperti warga lainnya Arsanah sesekali ikut nimbrung menyaksikan aktivitas mereka.

Dalam suatu kesempatan beberapa prajurit yang tengah mengerjakan proyek jalan tembus Sentosa Baru-Marelan melintas di depan rumah Arsanah. Mereka melihat rumah Arsanah yang memprihatikan itu.

Hati para prajurit itu tersetuh. Kondisi itu dilaporkan ke posko TMMD dan setelah dimusyawarahkan, rumah Arsanah disetujui untuk dijadikan sasaran program bedah rumah TMMD ke 99. Mengetahui rumahnya menjadi sasaran kegiatan TMMD, Arsanah mengaku senang bukan main. “Saya bersyukur sekali, karena akhirnya doa-doa saya terkabul,” katanya.

Karena itulah ketika Mayor Jenderal TNI Sumedy SE MM selaku Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-99 Tahun 2017 meninjau pelaksanaan pembangunan rumahnya, pekan lalu, Arsanah langsung meluapkan kegembiraannya dengan memeluk sang jenderal. “Terimakasih pak TNI,”katanya sambil menyeka air mata bahagia.

Terimakasih
Dandim 0201/BS Kolonel Inf Bambang Herqutanto selaku Dansatgas Operasi TMMD ke 99 mengakui, program bedah rumah sebenarnya di luar dari sasaran program utama TMMD yang didanai APBD Kota Medan. Dalam pelaksanaannya, bedah rumah dimasukkan dalam klasifikasi kegiatan fisik Over Prestasi.

Setelah tim melakukan pendataan, selain rumah Arsanah, ada tiga rumah lainnya yang tidak layak huni turut ‘dibedah’. Namun rumah Arsanah-lah yang mengalami perbaikan total karena tidak ada lagi material yang bisa digunakan.

“Rumah bu Arsanah kembali dibangunkan yang baru, karena dinding dan tiangnya sudah lapuk semua. Sementara tiga rumah lainnya hanya dilakukan renovasi. Program ini tak terlepas dari dukungan berbagai pihak ketiga, diantaranya Pelindo I yang juga bermarkas di Belawan. Untuk itu kami mengcapkan terimakasih. Terimakasih juga untuk dukungan warga, khususnya para prajurit yang di tengah medan cukup menantang, prajurit-prajurit kita tetap bersemangat melaksanakan tugas yang telah diamanahkan,”ujar Bambang saat presentase di hadapan Ketua Tim Wasev TMMD ke 99 Tahun 2017 Mayor Jenderal TNI Sumedy SE MM, Selasa (25/7)lalu.

Apresiasi Warga
Kegiatan TMMD ke 99 Kodim 0201/BS di Kelurahan Belawan Sicanang mendapatkan apresiasi warga dan tokoh masyarakat. Salah satunya disampaikan Kepala Lingkungan 20 Sentosa Barat, Jihadun Akbar.

“Kami warga Sicanang menyambut gembira atas pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa ke 99 karena dapat kami rasakan manfaatnya. Dari pembukaan jalan baru, pembangunan jembatan, renovasi sekolah, rumah ibadah, penyuluhan, sunatan massal, pembuatan sumur bor, hingga bedah rumah” ujarnya.

Warga lainnya, Ibrahim yang kesehariannya berdagang buah-buahan dan sayuran ke Sicanang berterimakasih pada Satgas TMMD yang membangun sejumlah infrastruktudesanya. “Kami senang sekali dengan pembangunan ini, selama ini desa kami ini buntu. Jika mau keluar ke desa lain harus berjalan memutar jauh,” ujarnya.

Diketahui, TMMD ke 99 Kodim 0201/BS di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara berlangsung 4 Juli s/d 2 Agustus 2017 dengan dukungan anggaran Rp 3 miliar lebih dari APBD Kota Medan. Kegiatan bakti TNI yang melibatkan 150 prajurit tersebut memiliki sejumlah target kegiatan fisik dan non fisik.

Target kegiatan fisik diantaranya, pembukaan jalan baru sepanjang 500 meter x 5 meter di Lingkungan 18 Sentosa Timur, pembukaan jalan tanggul tambak 370 meter x 5 meter di Lingkungan 30 Kampung Sentosa Timur, pembuatan jembatan 14 meter x 3 meter di Lingkungan 20 Kampung Sentosa, semenisasi jalan 120 meter x 3 meter di Kampung Sentosa Timur, rehab dua rumah ibadah, satu sekolah, pembuatan 4 titik sumur bor dan renovasi 4 unit rumah tidak layak huni.

Sedangkan target kegiatan non fisik diantaranya, penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan kesehatan, penyuluhan anti narkoba, pelayanan KB dan sunatan massal. (*)

Close Ads X
Close Ads X