Semangat di Tahun Baru

Oleh : Robie Fanreza, M.Pd.I (Dosen FAI UMSU)

Tahun baru merupakan hal yang biasa dihadapi oleh setiap orang. Namun tidak sedikit orang yang memanfaatkan momen tersebut dengan baik. Semestinya setiap tahun berganti semangat baru harus muncul dari seseorang.

Semangat baru penting untuk mengetahui kualitas kerja dan sebagainya. Jangan hanya sebatas merayakan atau menselebrasikan serta menghabiskan uang dan waktu dalam menanti pergantian tahun.

Selain pemborosan juga tidak mengangdung manfaat bagi pelaku. Islam mengajarkan kepada ummat agar selalu berubah menjadi lebih baik.

Dan perubahan itu berawal dari diri sendiri, Dan di dalam surat Ar-Ra’d Allah berfirman,“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS Ar-Ra’d 13 : 11.

Tahun perubahan bukan hanya semangat untuk memperoleh kekuatan baru tetapi tahun baru ini hendaknya benar-benar kita maknai sebagai media perubahan diri yang maksimal dalam penyempurnaan iman dan ketakwaan kita kepada Allah. Sebab, jika tidak, boleh jadi kita merasa biasa saja dalam hidup ini.

Seolah telah menjadi baik, padahal belum. Tahun perubahan ini adalah media yang tepat untuk mendata secara mendetail siapa sebenarnya diri kita.

Menurut Irfan Kurniawan maka dari itu, dengan semangat tahun baru Hijriah ini kita kembalikan makna Hijrah sebenarnya. Kita jadikan Islam sebagai pedoman dalam kehidupan kita karena Islam sebagai ajaran yang universal yang mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Ketika Syariat itu sudah terinternalisasi dari kehidupan kita, maka Allah ajja wa jalla akan menurunkan rahmat-Nya. Sebagaimana firman-Nya :
“jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. QS. Al-‘Araf 7: 96.

Semoga Allah SWT memberikan nikmat kepada kita untuk terus berjuang menegakkan panji Islam. Karena begitu banyaknya persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini mulai dari KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), bencana alam, pembunuhan, krisis sumber daya alam dan lain-lain.

Solusinya adalah jadikan Islam sebagai nilai dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Kalau bukan kita, siapa lagi? Karena Nabi kita telah meninggal, maka dakwah itu di letakkan kepada pundak kita semua sebagai umatnya. Dan Allah memberikan reward kepada kita seandainnya kita menolong agama Allah.

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meninggikan kedudukanmu QS. Muhammad 47:7. Fastabiqul khairat

Close Ads X
Close Ads X