Selamat Idul Fitri

Tidak terasa 1 bulan lamanya kita telah lalui bulan suci ramadhan. Sebulan lamanya kita telah mencoba memerangi hawa nafsu dengan cara menjalankan kewajiban kita sebagai orang beriman yakni berpuasa. Kini tibalah saatnya kita mendapatkan predikat kemenangan.

Bulan Syawal telah tiba, seluruh umat muslim di dunia dengan senang hati menyambut bulan kemenangan ini. Dengan penuh rasa bahagia sesama manusia saling berjabat tangan memohon ampunan antara satu dengan yang lainnya tanpa ada yang merasa dia benar semua larut dalam satu niat yakni saling memaafkan antara satu dengan lainnya.

Bulan kemenangan seyogyanya memiliki kandungan makna yang sangat luar biasa dalam terapannya di dunia. Bulan yang di artikan kembali ke fitrah ini sejatinya mengandung arti manusia kembali putih seperti terlahir kembali. Tidak ada yang mengaggap dirinya hebat, kaya, kuasa dan sebagainya tetapi maknanya adalah di mata Allah SWT manusia itu sama, mempunyai salah dan dosa baik sesama manusia (hablumminannas) maupun dengan sang Khalik (Hablumminallah).

Bulan fitrah adalah bulan berbagi dengan sesama, yang mendapat rizki yang lebih di wajibkan untuk mengeluarkan zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Dengan begitu di hari kemenangan in tidak ada lagi kata orang kaya dan miskin tetapi di mata Allah SWT kita adalah sama.

Makna lain yang terkandung dalam bulan fitri ini adalah menyambung tali silaturrahmi baik dengan keluarga maupun dengan tetangga. Terlebih-lebih rakyat Indonesia yang kebanyakan meninggalkan kampung halamannya berbulan-bulan untuk bekerja ke luar kota dan momentum bulan kemenangan mereka kembali ke kampung halaman guna menyambung silaturrahmi dengan sanak saudaranya.

Di Indonesia tradisi ini disebut dengan Mudik. Mudik sudah sangat melekat dalam tradisi rakyat Indonesia, seolah-olah ini adalah budaya yang tidak bisa di rubah. Kesadaran masyarakatakan menyambung tali silaturrahmi dengan saudara yang ada di kampung halaman tempat di lahirkan menjadi alasan paling utama.

Begitu banyak makna yang terkandung dalam hari Raya Idul Fitri (Bulan Kemenangan). Namun yang lebih terpenting adalah kita harus senantiasa menjaga kondisi ini untuk tetap selalu kondusif. Di akhir kata, kami dari tim redaksi Jurnal Asia, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir Batin (*)

Close Ads X
Close Ads X