Sandi Anggap Isu Mahar Rp500 Miliar Sebagai Dinamika Politik

Jakarta | Jurnal Asia

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menanggapi isu mahar politik sebesar Rp500 miliar yang disampaikan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.

“Itu dinamika yang harus kita syukuri, sekarang Demokrat sudah bergabung dan kita sama-sama ingin united we stand,” kata Sandi di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8).
Pernyataan ini disampaikan Hari ini Andi menjelaskan kronologi pemberian mahar kepada PAN dan PKS.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kicauan Andi soal mahar, Sandi menganggap proses tersebut sudah lewat. Menurutnya, saat ini adalah waktu untuk membangun komunikasi satu sama lain.
Sandiaga malah berniat menemui KPK untuk mendiskusikan kejelasan terkait dana kampanye dalam pemilihan umum.

“ke depan harus ada kejelasan dari mana, diskursus harus datang bagaimana membiayai kampanye nasional yang cukup mahal,” lanjutnya.

Menurut dia, harus ada pemikiran dari tokoh yang mengerti aliran sekaligus pengelolaan dana kampanye. Hal itu perlu dilakukan agar seluruh pihak dapat saling memberi masukan supaya ada perubahan dalam proses berpolitik.

Sebelumnya, lewat twitter Andi menyatakan siap dipolisikan. Kicauan itu ia unggah menanggapi Juru bicara PKS Muhammad Kholid yang merasa pernyataan Andi soal mahar adalah fitnah dan mengancam akan memproses hukum bila Andi tidak minta maaf.

Dia memberikan penjelasan bahwa tudingan Jenderal ‘Kardus’ dalam cuitannya terdahulu adalah berdasarkan pertemuan para petinggi koalisi dengan Gerindra pada 8 Agustus.
Andi menuturkan masalah mahar itu diperolehnya dari tim kecil Gerindra, yakni Fadli Zon, Sufi Dasco Ahmad dan Prasetyo Hadi.

“Soal Mahar ke PKS dan PAN masing-masing 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekre Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00,” cuit Andi, Sabtu (11/8) melalui akun Twitternya.

Dengan adanya pemberian mahar itu, politikus Partai Demokrat ini pun mencuitkan soal Jenderal Kardus pada Rabu malam.

“Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang membuat malam itu saya mentuit jendral kardus. Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo memilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak,” lanjutnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya siap jika kasus Jenderal Kardus dan Mahar ini dibawa ke ranah hukum.

“Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum. Saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik,” tutupnya. (cnn/rol)

Close Ads X
Close Ads X