Pramuka Harus Kembali Dipopulerkan

Oleh : Jakaria Sembiring

Agustus lalu usia 56 tahun Gerakan Pramuka. Perjalanan waktu menjadi saksi pasang-surut gerakan ini. Gerakan besar nasional ini telah bertahan melewati berbagai badai zaman.

Baju cokelat dihiasi simbol-simbol gagah, bendera-bendera ditopang formasi tongkat, merupakan kemegahan dan kegagahan gerakan Pramuka. Sayang Pramuka tidak lagi populer seperti dahulu.

Gaungnya samar ditelan riuh rendah euforia sosial dalam menyambut era teknologi. Banyak pengalaman berharga yang penulis alami ketika bergabung dengan gerakan Pramuka. Selain dibekali dengan ilmu pengetahuan, penulis juga diisi semangat kecintaan akan tanah air.

Sikap kepemimpinan juga diasah melalui latihan upacara dan baris-berbaris. Kemandirian ditempa melalui perkemahan dan pengembaraan. Melihat kondisi bangsa saat ini, gerakan Pramuka harusnya dibangkitkan kembali.

Pramuka diperkenalkan pada tanggal 14 Agustus 1961. Setelah Presiden menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961. Waktu yang panjang seharusnya menjadikan Pramuka lebih besar dari saat ini.

Kenyataannya Pramuka hanya berjalan ditempat. Belum ada strategi jangka panjang yang jelas mengkristal dan memberi arah bagi gerakan Pramuka secara nasional. Idealnya banyak yang dapat dilakukan diluar program-program yang memang sejak dahulu ada.

Kita tidak tahu apakah kepengurusan yang kurang bijaksana atau karena kurangnya perhatian pemerintah. Jika memang kepengurusannya, segera diganti dengan yang lebih berkompeten dan memahami Pramuka.

Jika pemerintah, sungguh disayangkan. Pemerintah dapat menjadikan Pramuka sebagai tonggak menanamkan nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila. Pramuka harusnya diperhatikan dan program kerjanya menjadi prioritas.

Ketika penulis aktif dalam gerakan Pramuka, banyak nilai positif yang penulis dan teman-teman peroleh, antara lain :

1) Pengetahuan Sandi. Gerakan Pramuka mengajarkan sandi yang digambarkan melalui kode atau gerakan dengan menggunakan bendera. Pengetahuan ini sangat baik mengantisipasi ketika dalam situasi yang tidak terjangkau teknologi;

2) Ketulusan Mencintai Tanah Air. Gerakan Pramuka mengajarkan mengapa kita harus mencintai tanah air dan bagaimana cara mencintainya. Semisal dengan merawat lingkungan melalui kebersihan. Kita juga diajarkan mengamalkan Pancasila dan sila yang ada. Tak hanya teori, juga dipraktikkan;

3) Kemandirian. Pramuka memiliki kegiatan yang mengharusan anggotanya untuk tidur diluar rumah. Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu). Semuanya harus dilalui dengan kemandirian, mulai mempersiapkan tempat tidur, tenda, sampai ke makanan.

Penulis juga mengikuti beberapa pengembaraan, berjalan dari satu titik ke titik yang ditentukan. Peper (Pengembaraan Perjuangan), Petra (Pengembaraan Tradisional). Kesemuanya menambah kemandirian penulis;

4) Kebersamaan. Gerakan Pramuka mengajarkan kebersamaan. Ketika mengikuti kegiatan tidak memandang rekan dari sudut Agama, status sosial, adat, dan budaya. Semuanya sama. Kita diajarkan bahwa semua ciptaan Tuhan sama;

5) Kepemimpinan. Gerakan Pramuka mengasah sikap kepemimpinan penulis. Ketegasan juga diuji dalam mengambil keputusan. Melalui upacara, baris-berbaris, dan latihan kepemimpinan. Banyak kegiatan positif lainnya yang memberikan dampak baik kepada anggota yang tergabung dalam gerakan Pramuka.

Melihat banyaknya nilai positif yang dihasilkan, alangkah baiknya kegiatan Pramuka dan organisasi Pramuka terus didukung dan dikembangkan. Pemerintah harus mulai membuka mata. Seluruh elemen harus dilibatkan.

Terlebih tata organisasi Pramuka sendiri berjenjang, mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah. Tak sulit sebenarnya untuk mengembangkan dan membangkitkannya kembali. Gugus Depan (Gudep) misalnya, didorong untuk berani keluar, berpikir lebih maju, menemukan cara baru dalam membangun kegiatan yang menarik.

Demikian pula untuk jenjang-jenjang berikutnya setelah Gugus Depan. Pramuka merupakan kegiatan yang selalu maju. Mari hidupkan selalu api semangat yang menyala dari lubuk hati kita. Dibakar di rimba, tetapi panasnya terasa di dada segenap bangsa.

Inovasi

Bapak Pramuka Baden Powell mengajarkan kembali ke alam, bertahan hidup tanpa teknologi. Ajaran ini identik dengan lambang Pramuka. Buah kelapa ketika dilemparkan kemana saja akan dapat bertahan hidup.

Tetapi situasi pada masa kini mengharuskan kita untuk berteman dengan teknologi. Teknologi ingin mempermudah hidup, sedangkan Pramuka, bagaimana bertahan hidup dalam keterbatasan teknologi. Disinilah dibutuhkan inovasi, bagaimana mengkombinasikan alam dengan teknologi.

Inovasi ini untuk menjadikan Pramuka tetap eksis. Pramuka harus bisa mengadaptasi teknologi dengan tidak meninggalkan alam. Dulu Pramuka ketika berjalan dihutan, menggunakan kompas sebagai penunjuk arah. Saat ini muncul teknologi GPS yang berhubungan dengan jaringan. Sistem ini dapat dikombinasikan.

Kepengurusan Pramuka ditiap jenjang harus memikirkan blueprint inovasi. Pramuka akan tetap eksis dalam melakukan setiap kegiatannya. Alam tidak ditinggalkan, teknologi juga tidak dimusuhi.

Pramuka tetap berkemah menggunakan tenda, tketika melakukan pengembaraan dihutan, penunjuk arah dengan menggunakan GPS misalnya. Banyak inovasi lain yang dapat dimunculkan. Pramuka insan yang kreatif, diyakini memiliki ragam ide dan pemikiran yang bermanfaat.

Untuk melakukan pengembangan, dapat juga dilibatkan pakar dan aktivis, guna membahas arah gerakan kepramukaan yang penuh inovasi dan kreatifitas.

Harapan kita kedepan, disekolah-sekolah Baju Pramuka cokelat tidak hanya menjadi pakaian wajib. Tetapi memang ada aktivitas Pramuka yang dilakukan disekolah tersebut. Biarkan anak-anak sekolah diajari untuk dekat dengan alam, mencintai tanah air, dan diasah kepemimpinan dan kemandiriannya.

Semangat Pramuka yang dulu anggota gerakannya dihormati bak pahlawan lokal harus dikembalikan. Robotic, science class, dan futsal, silahkan dilakukan, tetapi Pramuka tetap menjadi yang utama. Jadikan Pramuka sebagai kekhasan pendidikan nasional melalui sistem among berbasis Pancasila. Selamat Hari Pramuka, jaya Pramuka Indonesia!.

*) Penulis Tenaga Pengajar di Politeknik Unggul LP3M Medan

Close Ads X
Close Ads X