Plagiatisme dan Kesadaran Intelektual

Oleh : Lidia, S.Pd.I

Ditengah beredarnya banyak berita diberbagai media masa baik cetak maupun media online di negeri ini, tentunya menggugah gairah berbagai kalangan menuangkan berbagai ide, pendapat maupun gagasanya dalam menyoroti isu yang berkembang di masyarakat.

Hal ini merupakan suatu tindakan yang positif bagi sebagian kalangan untuk berkarya. Namun tidak sedikit orang yang mengambil cara instan dalam membuat suatu karya tulis, dengan cara menjiplak sebagian atau seluruh isinya tanpa menyebutkan sumber tulisan tersebut.

Belakangan ini marak sekali beredar kabar tentang tindakan plagiatisme yang dilakukan oleh segelintir orang, khususnya dalam dunia kepenulisan.

Perilaku plagiatisme tersebut atau menjiplak karya seseorang tersebut sering dilakukan oleh lintas profesi, seperti pelajar, mahasiswa, penulis, peneliti, guru, dosen hingga yang sudah bergelar guru besar.

Bahkan masih segar diingatan kita, dalam dunia akademik di Indonesia beberapa waktu yang lalu telah digegerkan dengan beredarnya berita seorang guru besar terbukti telah melakukan tindakan plagiatisme.

Orang sekaliber yang bergelar guru besar yang telah diakui kepakaran ilmunya ternyata masih berminat untuk menjiplak karya orang lain atau melakukan tindakan plagiatisme, tentu hal ini sangat mencoreng dunia pendidikan.

Tindakan plagiatisme sesungguhnya telah dapat dikatakan sebagai suatu tindakan yang telah menjadi darah daging bagi sebagian kalangan pelajar maupun masyarakat Indonesia. Mengapa tidak sebab faktanya, tindakan plagiatisme sering sekali dipraktekkan oleh kalangan terpelajar termasuk mahasiswa.

Disadari atau tindak mahasiswa cenderung ketika mengerjakan tugas-tugas perkuliahan, mereka mengambil bahan tugas mereka dari buku atau internet tanpa terkadang membuat atau mencantumkan dari mana sumber mereka mendapatkannya.

Plagiatisme merupakan suatu tindakan penjiplakan atau mengambil karangan, pendapat dan sebagainya dari orang lain dan menjadikanya sebagai karangan atau karya sendiri. Sedangkan orangnya disebut sebagai plagiator, yaitu orang yang mengambil karya orang lain dan disiarkan sebagai suatu karyanya atau pendapatnya sendiri.

Ada beberapa kriteria yang dapat disebut sebagai tindakan plagiatisme diantaranya adalah mengakui ide maupun gagasan orang lain sebagai suatu bentuk pemikirannya, mengakui tulisan orang lain sebagai tulisannya, mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri, mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri, menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya, dan memparafrasekan tanpa menyebutkan sumbernya (dikutip dari situs wikipedia.org).

Plagiatisme merupakan sebuah bentuk kejahatan intelektual yang harus segera disadari oleh setiap kalangan. Demikian juga tindakan plagiatisme sungguh sangat bertentangan jauh dengan makna kejujuran, sebab menganggap karya atau pemikiran orang lain sebagai pemikirannya.

Tindakan plagiatisme yang dilakukan dapat menciderai profesi atau bahkan integritas seorang ilmuan.

Karena itu, seorang ilmuan harus memiliki kesadaran intelektual danseorang ilmuan sejati harus memiliki prinsip bahwa karya yang dibuat haruslah karya orisinil yang berasal dari ide pemikiranya sendiri.

Dengan demikian, tindakan plagiatisme merupakan virus berbahaya yang harus dihilangkan oleh setiap kalangan yang ingin berkarya.

Plagiatisme selain sebuah tindakan melanggar etika, kejahatan akademik, ia juga merupakan tindakan melanggar hukum.

Sebab tindakan plagiatisme dapat dikatakan sebagai tindakan mencuri hak milik orang lain, yaitu mencuri hak cipta seseorang yang menjadi miliknya.

Plagiatisme dari berbagai sudut pandang merupakan suatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dengan berbagai alasan apapun itu.

Karena itu, sebagai generasi harapan bangsa marilah dalam berkarya selalu mengedepankan kejujuran. Sebab untuk apa memiliki karya yang bagus, tetapi hasil menjiplak alias mencuri dari buah karya intelektual orang lain.

Lebih baik memiliki karya yang biasa-biasa saja, namun di buat dari hasil jerih payah sendiri.

*)Penulis Alumni FAI UMSU

Close Ads X
Close Ads X