PERLUKAH PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Oleh: Suparno (Sambungan Jumat lalu)

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditegakkan atas prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dikandung Pancasila seperti yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan melalui pasal-pasalnya. PBKB bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang lebih baik, yaitu wara Negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga Negara. Adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu sendiri, yang juga dijadikan dasar dalam pemberian makna suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar-anggota masyarakatnya.
UURI Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pengembangan PBKB harus didasarkan pada nilai-nilai yang bersumber dari ajaran agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Dari keempat sumber nilai itu, maka nilai-nilai yang perlu dikembangkan melalui PBKB adalah nilai-nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab.
MENGEMBANGKAN PBKB.
Materi PBKB bukanlah merupakan satu pokok bahasan yang terpisah dan berdiri sendiri, melainkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai BKB ke semua mata pelajaran. Tujuannya untuk mengupayakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai BKB sebagai milik mereka, tentunya setelah melalui proses mengenal, menilai, dan menentukan pilihan sebagai bentuk keyakinan dirinya. Peserta didik akan belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat.
Pengembangan PBKB menganut beberapa prinsip yaitu pertama, berkelanjutan, artinya pengembangan PBKB dimulai sejak awal memasuki jenjang satuan pendidikan. Kedua mengintegrasikan PBKB ke semua mata pelajaran, baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler. Nilai-nilai PBKB bukan diajarkan melainkan dikembangkan. Proses PBKB dilakukan oleh warga sekolah secara aktif dan menyenangkan.
Perencanaan dan pelaksanaan PBKB dilakukan secara team work oleh komunitas pendidik. Pengembangan PBKB dapat diprogramkan pada kegiatan rutin sekolah/ kelas, bisa dilakukan secara spontan, melalui keteladanan serta pengkondisian. Merencanakan program PBKB juga bisa dilakukan dengan mengintegrasikan ke mata pelajaran serta budaya sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik dan warga sekolah berinteraksi sesame komunitasnya.
Guna menilai apakah program pengembangan PBKB di sekolah telah memberikan perbaikan perilaku nyata pada diri peserta didik, sekolah perlu menyusun indikator-indikator PBKB dengan menggunakan format-format yang dapat dikembangkan oleh komunitas sekolah.
PENUTUP.
PBKB bukan harus diajarkan, tetapi harus dikembangkan dan diimplementasikan/ diamalkan dalam bentuk perilaku oleh setiap peserta didik khususnya dan oleh warga sekolah umumnya, terutama oleh komunitas guru untuk diteladani.
Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi kita semua. (SELESAI)

*Penulis adalah Ketum Badan Musyawarah Kepala Sekolah/Madrasah Swasta (BMKSS) Sumut/
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Medan

Close Ads X
Close Ads X